Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/09/2017, 06:53 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com - Terungkapnya layanan nikah siri dalam situs nikahsirri.com menggegerkan masyarakat. Pemberitaan mengenai pengungkapan situs yang diduga melanggar undang-undang tentang pornografi dan perdagangan manusia itu pun menjadi berita terpopuler dari Jakarta dan sekitarnya atau Megapolitan.

Rani, istri Aris Wahyudi, pemilik sekaligus pendiri situs www. nikahsirri.com, berharap suaminya dimaafkan dan tidak ditahan. Menurut Rani, Aris terlihat aneh usai kalah dalam pilkada Kabupaten Banyumas pada 2008.

Rani mengatakan, ia sama sekali tidak mengetahui soal situs www.nikahsirri.com yang dibuat suaminya. Adapun Aris mengaku pada polisi mendirikan situs tersebut untuk mendapat keuntungan ekonomi.

(baca: Istri Pendiri Situs Nikahsirri: Suami Saya Gila Sejak Kalah Pilkada)

Seorang warga rusun Pulogebang terekam video saat membubarkan ibadah kebaktian, Sabtu (23/9/2017).Dok. Facebook Boy Loen Seorang warga rusun Pulogebang terekam video saat membubarkan ibadah kebaktian, Sabtu (23/9/2017).

Berita terpopuler Megapolitan selanjutnya adalah soal pembubaran kebaktian di Rumah Susun Pulogebang, Jakarta Timur, yang dilakukan Nasoem Sulaiman alias Joker.

Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta menyatakan Joker sudah tiga kali melakukan hal serupa. Meski mengaku menyesal dan sudah meminta maaf, Joker tetap akan diproses hukum dan dikeluarkan dari rusun tersebut jika mengulangi perbuatannya.

(baca: Joker Sudah Tiga Kali Bubarkan Kebaktian di Rusun Pulogebang)

Ilustrasi.SHUTTERSTOCK Ilustrasi.

Berita selanjutnya yang menarik perhatian pembaca adalah modus warga negara Indonesia yang menghindari membayar pajak barang yang mereka beli saat datang dari luar negeri.

"Contohnya, mereka bilang tas yang dipakai Hermes yang bisa sampai Rp 400 juta dan kalau dibeli di Indonesia kena Ppn, mereka ngakali. Mereka beli baru di sana, tapi mereka pakai, sampai di sini digabungkan dengan semua bungkusnya lalu dijual lagi," kata Kepala Kantor Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta, Erwin Situmorang, saat dihubungi Kompas.com, Senin (25/9/2017).

Menurut Erwin, modus seperti itu banyak dilakukan oleh pengusaha online shop asal Indonesia.

(baca: Ini Modus Pengusaha Online Shop Hindari Pajak yang Tercium Bea Cukai)

Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, menyambangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang berlokasi di Jalan Kuningan Mulia, Jakarta Selatan, Senin (25/9/2017).Fachri Fachrudin Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, menyambangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang berlokasi di Jalan Kuningan Mulia, Jakarta Selatan, Senin (25/9/2017).

Selanjutnya soal cerita Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat tentang pengalaman Pemprov DKI Jakarta menagih pajak terutang Rp 40 miliar kepada penunggak pajak. Dalam waktu dua jam, wajib pajak itu langsung melunasi tunggakannya tersebut.

Djarot mengatakan, hal tersebut berkat kerja sama Pemprov DKI, yakni Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) DKI Jakarta, dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Saya terima kasih sama KPK karena wajib pajak yang bandel dan kemudian kami undang dan dalam tempo dua jam kami langsung mendapatkan dana Rp 40 miliar," ujar Djarot, di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan.

Kompas TV Protes bermunculan dan menilai bisns situs ini merupakan bentuk pelecehan pada perempuan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Polsek Tanjung Priok Larang Kegiatan 'Sahur on The Road'

Polsek Tanjung Priok Larang Kegiatan "Sahur on The Road"

Megapolitan
Fokus ke Pilpres, Perolehan Kursi Gerindra di DPRD DKI Merosot

Fokus ke Pilpres, Perolehan Kursi Gerindra di DPRD DKI Merosot

Megapolitan
Maling Brankas di Ciracas Sudah Pantau Situasi 3 Hari Sebelum Beraksi

Maling Brankas di Ciracas Sudah Pantau Situasi 3 Hari Sebelum Beraksi

Megapolitan
Adian Napitupulu Ajak Pedemo Audiensi Soal Hak Angket di Dalam Gedung DPR

Adian Napitupulu Ajak Pedemo Audiensi Soal Hak Angket di Dalam Gedung DPR

Megapolitan
Tamin: Saya Enggak Menyangka Bisa Jadi Marbut Masjid

Tamin: Saya Enggak Menyangka Bisa Jadi Marbut Masjid

Megapolitan
Penerangan JPO Depan Trisakti Dikeluhkan Redup, Pengamat: Jangan-jangan Tidak Ada Anggaran...

Penerangan JPO Depan Trisakti Dikeluhkan Redup, Pengamat: Jangan-jangan Tidak Ada Anggaran...

Megapolitan
Penyalurannya Tak Merata, Golkar DKI Usul Bantuan KJP Dialihkan Jadi Sekolah Gratis

Penyalurannya Tak Merata, Golkar DKI Usul Bantuan KJP Dialihkan Jadi Sekolah Gratis

Megapolitan
Dokter Gadungan di Bekasi Praktik 5 Tahun, Mengaku Terdesak Kebutuhan Ekonomi

Dokter Gadungan di Bekasi Praktik 5 Tahun, Mengaku Terdesak Kebutuhan Ekonomi

Megapolitan
Usul KJP Dialihkan untuk Sekolah Gratis, F-Golkar: Anggaran Hanya Beda Dikit

Usul KJP Dialihkan untuk Sekolah Gratis, F-Golkar: Anggaran Hanya Beda Dikit

Megapolitan
Heru Budi Bakal Kembangkan Kepulauan Seribu Jadi 'Food Estate' Jakarta

Heru Budi Bakal Kembangkan Kepulauan Seribu Jadi "Food Estate" Jakarta

Megapolitan
Ada Demo, Arus Lalu Lintas di Depan Gedung DPR/MPR Dialihkan

Ada Demo, Arus Lalu Lintas di Depan Gedung DPR/MPR Dialihkan

Megapolitan
Barista Kedai Kopi di Jaksel Luka-luka Usai Diserang Orang Tak Dikenal

Barista Kedai Kopi di Jaksel Luka-luka Usai Diserang Orang Tak Dikenal

Megapolitan
Ada Demo di Depan DPR, Polisi Tutup Jalan Gatot Subroto Arah ke Slipi

Ada Demo di Depan DPR, Polisi Tutup Jalan Gatot Subroto Arah ke Slipi

Megapolitan
Di Usia Senja, Marbut di Pondok Labu Ini Tak Punya Kartu Lansia dan BPJS

Di Usia Senja, Marbut di Pondok Labu Ini Tak Punya Kartu Lansia dan BPJS

Megapolitan
Megahnya Masjid As Sofia Bogor yang Disebut Miniatur Masjid Nabawi

Megahnya Masjid As Sofia Bogor yang Disebut Miniatur Masjid Nabawi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com