JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengomentari tentang warga Rusun Pulogebang yang membubarkan kebaktian. Dia menyayangkan kejadian tersebut dan meminta warga rusun untuk bersikap toleran.
"Siapapun yang menghuni rusun harus mempunyai jiwa-jiwa toleran. Kita harus tegakkan aturan, siapa yang melanggar harus diberikan sanksi agar tak menular kemana-mana," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (26/9/2017).
Djarot pun memerintahkan Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana untuk menjaga situasi di tempat itu.
Warga rusun bernama Nasoem Sulaiman membubarkan kebaktian pada Sabtu lalu. Djarot menyayangkan sikap tersebut harus ditunjukkan kepada anak-anak penghuni rusun.
Baca: Joker Sudah Tiga Kali Bubarkan Kebaktian di Rusun Pulogebang
"Tidak patut, tidak boleh, terutama di hadapan anak-anak. Saya Muslim dan itu tidak mencerminkan Islam yang penuh damai, rahmat, dan rohim," ujar Djarot.
Adapun, Nasoem alias Joker sudah tiga kali melakukan pembubaran ibadah kebaktian di rusun itu.
Pada 2015, Joker pernah menyiram warga yang sedang mengikuti ibadah kebaktian. Pada 2016, Joker berusaha membubarkan kebaktian tetapi bisa digagalkan.
Terakhir adalah kejadian yang berlangsung akhir pekan lalu. Joker membubarkan kebaktian anak-anak yang berlangsung di rusun tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.