Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Gagal Lelang, Dharma Jaya Jelaskan soal Peternakan Sapi yang Tidak Dibangun di NTT

Kompas.com - 27/09/2017, 07:08 WIB
Nursita Sari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Direktur Utama PD Dharma Jaya Marina Ratna Dwi Kusumajati membantah pihaknya gagal lelang proyek pembangunan peternakan di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Marina menjelaskan, peternakan itu belum dibangun karena proses yang panjang.

"Kami tidak pernah gagal lelang. Kami agak lama melakukan pelelangan di LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik) Jakarta Timur," ujar Marina saat dihubungi Kompas.com, Selasa (26/9/2017) malam.

Sebelum ke LPSE, Marina mengaku pernah ke Australia bersama Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan (DKPKP) serta Biro Perekonomian DKI Jakarta pada Februari 2017 untuk mencari informasi mengenai lelang peternakan yang bagus.

Namun, kunjungan ke Australia itu tidak membuahkan hasil karena belum mempunyai perusahaan dan PD Dharma Jaya tidak bisa menunggu lama.

(baca: Peternakan di NTT Tak juga Dibangun, DKI Batal Beli 2.000 Ekor Sapi)

Pada April 2017, akhirnya PD Dharma Jaya memasukkan rencana anggaran biaya (RAB) ke LPSE Jakarta Timur dengan spesifikasi tinggi.

"Waktu itu ketemulah sama LPSE Jakarta Timur, spec PD Dharma Jaya terlalu tinggi, disarankan untuk diturunkan supaya ada pemenang lelang," kata Marina.

Setelah spesifikasi disetujui LPSE Jakarta Timur, lelang pun dilakukan pada Juli dan pemenang lelang ditentukan Agustus 2017. Pemenang lelang bekerja hingga Oktober 2017 untuk menyusun feasibility study (FS), detail engineering design (DED), hingga master plan pembangunan peternakan.

Setelah itu, PD Dharma Jaya akan kembali menyusun RAB dan akan melakukan pelelangan fisik.

"Paling untuk (pembangunan) fisik Maret 2018. 2018 sih harusnya di akhir tahun sudah selesai," ucap Marina.

PD Dharma Jaya, kata Marina, sangat hati-hati dalam melakukan proses pembangunan peternakan di Kupang agar mendapatkan hasil yang baik dan tidak mangkrak.

Peternakan itu rencananya dibangun di lahan kerja sama dengan masyarakat pemilik tanah ulayat yang difasilitasi Pemerintah Kabupaten Kupang dengan sistem built operation transfer (bot) selama 30 tahun.

Kepala DKPKP DKI Jakarta Darjamuni sebelumnya mengatakan, pihaknya batal membeli 2.000 ekor sapi pada 2017 karena peternakan Kupang dan Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung, tidak kunjung dibangun.

Khusus peternakan di NTT, Darjamuni menyebut PD Dharma Jaya gagal lelang sehingga pembangunan tidak juga dilaksanakan.

"Infrastrukturnya, seperti kandang, tempat lain-lainnya itu dibangun Dharma Jaya, tapi Dharma Jaya kan kemarin gagal lelang, akhirnya baru selesai baru DED-nya, mungkin 2018 dia baru bangun," kata Darjamuni.

Sementara itu, peternakan di Bangka Barat gagal dibangun tahun ini karena anggaran Pemerintah Kabupaten Bangka Barat untuk pembangunan itu tidak cair.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com