JAKARTA, KOMPAS.com - Banyaknya pasien yang membutuhkan penanganan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati jadi alasan mengapa Ayu Agustin (21), seorang pasien kanker payudara yang videonya viral di media sosial beberapa waktu lalu tidak cepat ditangani secara maksimal.
Staff Ahli Bidang Pelayanan RSUP Fatmawati dr. Chamim, SpOG (K) Onkologi menjelaskan, sebagai rumah sakit rujukan nasional, banyak pasien kanker pengguna BPJS di RSUP Fatmawati. Pasien harus antre untuk bisa mendapatkan perawatan.
"Di sini kapasitasnya sudah terisi 80 persen dan rumah sakit dengan kapasitas itu kesibukannya bukan main. Tetapi bagi kami itu bukan masalah asalkan pasiennya tertib dan pasien Ayu ini merupakan bagian dari ribuan pasien BPJS sehingga harus mengantre," ungkap Chamim kepada Kompas.com, saat ditemui di RSUP Fatmawati, Rabu (27/9/2017).
Chamim mengatakan, Ayu sendiri belum menjalani biopsi untuk menentukan apakah ia positif kanker payudara atau bukan. Dengan begitu, dokter tidak bisa langsung memberikan kemoterapi.
Baca: Penjelasan RS Fatmawati soal Pasien Kanker Payudara Ayu Agustin yang Belum Kemoterapi
"Ya mungin Ayu ini enggak sabar ya dan juga mendengar banyak omongan orang di luar soal penyakitnya itu dan akhirnya panik sendiri," imbuhnya.
Selain itu, pihak direksi dan juga dokter di RSUP Fatmawati mengalami dilema jika langsung menangani Ayu dan mengabaikan pasien lainnya yang telah mendaftar terlebih dahulu dengan kondisi lebih parah dari Ayu.
"Apakah kami ini etis ada orang yang marah-marah kemudian kami dulukan penanganannya ketimbang yang sudah daftar duluan dengan tingkat penyakit lebih parah? Ini jadi pertanyaan buat kami, sangat dilematis," ungkap Chamim.
Lebih lanjut Chamim menambahkan bahwa pihaknya sudah memiliki daftar pasien yang mendapatkan penanganan operasi, maupun kemoterapi.
Baca: Pengidap Kanker Payudara Ayu Agustin Kini Dirawat di RSUD Ciawi
Jadwal tersebut telah dibuat sedemikian rupa agar semua pasien, tidak hanya pasien kanker di RSUP Fatmawati mendapatkan penanganan yang maksimal.
"Semuanya sudah ada daftarnya kapan harus operasi. Kami enggak boleh menolak pasien, tetapi tetap menanganinya sesuai prosedur. Kami juga enggak menyalahkan Ayu soal ini, toh juga dia kan enggak mau sakit dan enggak mau repot. Tapi memang kondisi kami sekarang seperti ini," pungkas Chamim.