Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD DKI: Kondisi Hotel Grand Cempaka Memprihatinkan

Kompas.com - 27/09/2017, 22:02 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD DKI Ferrial Sofyan mengatakan, citra Hotel Grand Cempaka harus diperbaiki.

Hotel itu merupakan unit usaha milik DKI Jakarta di bawah PT Jakarta Tourisindo. Perbaikan harus dilakukan agar para pebisnis atau pengusaha mau mengadakan kegiatan di hotel itu.

"Tingkat partai aja mau ke sana (Hotel Grand Cempaka) malas, apalagi pebisnis, harus diubah image-nya," ujar Ferrial di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (27/9/2017).

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Prabowo Soenirman menyatakan hal serupa. Dia menyebut kondisi hotel bintang empat itu memprihatinkan.

Baca: Ahok Senang Hotel Grand Cempaka Tak Lagi Suram

"Memang terus terang saya juga sedih melihat keadaan yang ada. Bagaimana pun image-nya harus berubah secara total," kata Prabowo.

DPRD DKI Jakarta menyetujui kucuran dana untuk merenovasi Hotel Grand Cempaka. Apalagi, hotel itu akan disiapkan untuk perhelatan Asian Games tahun depan.

Dana renovasi Hotel Grand Cempaka akan dimasukkan dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) perubahan 2017.

"Kalau memang kita rasa perlu, kita harus kasih di anggaran perubahan, harus sekarang. Ini kan perencanaan ketuk palu (APBD perubahan) akhir bulan ini, minggu ini. Artinya, Oktober udah bisa keluar (dana), udah bisa lelang dan bisa jalan," tutur Ferrial.

Ferrial berpesan kepada jajaran direksi PT Jakarta Tourisindo yang baru untuk memperbaiki hotel tersebut sehingga berpotensi menjadi wisma atlet oleh Komite Asian Games.

Baca: Ancol Serahkan 2,68 Hektare Lahan untuk "Venue" Asian Games

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com