Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Halte Puri Beta Sulit Diperbesar meski Penumpang Koridor 13 Bertambah

Kompas.com - 01/10/2017, 10:59 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
PT Transjakarta berencana memperbesar luas Halte Puri Beta I dan II yang merupakan perpanjangan jalur dari Koridor 13 (Ciledug-Tendean). Rencana memperbesar kedua halte tersebut diiringi dengan data pertumbuhan penumpang bus transjakarta Koridor 13 yang semakin meningkat dari hari ke hari.

"Problem-nya sekarang halte di ujung itu kurang besar, di Puri Beta Itu bukan tanah DKI, jadi agak sulit ya. Kami sudah minta mereka bangun, selalu agak ruwet lah," kata Direktur Utama PT Transjakarta, Budi Kaliwono, kepada Kompas.com saat ditemui di Senayan, Minggu (1/10/2017).

Budi menjelaskan, rata-rata penumpang bus transjakarta Koridor 13 per hari mencapai 10.500 orang. Jumlah penumpang rata-rata per hari ini terhitung cukup besar, terlebih dari total 12 halte di sepanjang rute Koridor 13, baru beberapa halte yang beroperasi, yakni Halte Adam Malik, Cipulir, Mayestik, Tirtayasa, dan Tendean.

"Jadi naik terus. Perkiraan, dengan angka-angka perhitungan, mungkin bisa hampir di 16.000-17.000-an, karena enggak semua yang pindah koridor. Ada dari satu koridor ke koridor lain, satu halte ke halte lain," ujar Budi.

(baca: Penumpang Minta Transjakarta Koridor 13 Dioperasikan 24 Jam)

Adapun mengenai perluasan Halte Puri Beta I dan II, merupakan wewenang dari Pemerintah Kota Tangerang dan pihak pengembang perumahan Puri Beta.

Sementara PT Transjakarta masih menunggu bagaimana tindak lanjut dari para pemangku kepentingan, termasuk dari Pemkot Tangerang dan pengembang perumahan Puri Beta.

Kompas TV Transjakarta Koridor 13 Berlakukan Tarif Normal Rp 3.500
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com