Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lion Air Sebut Cuaca dan Kepadatan Lalu Lintas Udara Penyebab "Delay"

Kompas.com - 02/10/2017, 12:47 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Lion Air Group menjelaskan, keterlambatan jadwal penerbangan atau delay berkepanjangan di Bandara Soekarno-Hatta sejak Minggu (1/10/2017) malam disebabkan sejumlah faktor dan kondisi di bandara lain. Faktor yang dimaksud di antaranya cuaca dan padatnya lalu lintas udara oleh pesawat yang penerbangannya dialihkan dari satu bandara ke bandara lain.

"Pada 1 Oktober 2017, beberapa nomor penerbangan Lion Air mengalami keterlambatan yang cukup signifikan. Penyebabnya bermula dari terlambatnya kedatangan pesawat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dari beberapa bandara di daerah yang disebabkan cuaca yang kurang baik dan bersahabat," demikian keterangan tertulis Lion Air Group yang diterima Kompas.com pada Senin (2/10/2017) siang.

Pihak Lion Air Group menjelaskan, dari keterlambatan awal itu, terjadi efek domino yang berdampak pada keterlambatan jadwal penerbangan pesawat setelahnya. Selain itu, delay diperparah oleh antrean pesawat yang hendak berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta.

Baca juga: Delay Berjam-jam, Calon Penumpang Tinju Loket Lion Air di Bandara

"Di Soekarno-Hatta juga melayani kepindahan beberapa penerbangan tujuan Bandara Halim Perdanakusuma yang dialihkan serta penambahan penerbangan haji, juga ada gangguan cuaca yang semakin menambah lamanya pesawat mendapat waktu untuk lepas landas maupun mendarat," tambah keterangan pihak Lion Air Group itu.

Lion Air Group mengaku akan mengupayakan untuk mengembalikan jadwal penerbangan ke kondisi normal hari ini. Namun, mereka belum bisa menerbangkan pesawat menuju bandara yang landasan pacunya masih diperbaiki karena pengerjaan pelapisan.

"Lion Air juga akan memberikan hak-hak seluruh penumpang sesuai ketentuan dan regulasi yang berlaku. Atas ketidaknyamanan ini Lion Air memohon maaf kepada seluruh pelanggan setia," kata keterangan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com