JAKARTA, KOMPAS.com - PT Transjakarta mengakui harus melalui tahapan panjang untuk pengadaan lift berikut bangunan bertingkatnya di sejumlah halte Koridor 13 (Ciledug-Tendean) seperti yang telah direncanakan sejak awal.
Keberadaan lift diperlukan untuk mengakomodasi pengguna jasa yang kesulitan menggunakan tangga untuk menuju halte yang lokasinya cukup tinggi dari jalan utama.
"Kalau lift, beberapa kali memang kami agak sulit pengadaannya. Tetapi, kami sedang urus izinnya ke Pemprov karena kan harus ada izin bangunan juga," kata Direktur Utama PT Transjakarta, Budi Kaliwono, kepada Kompas.com, di Jakarta, Minggu (1/10/2017).
Budi mengungkapkan, tahap awal, rencananya lift akan ditempatkan di Halte CSW. Sebanyak dua lift akan ditempatkan di sana, kemudian menyusul lift di halte-halte berikutnya.
"Minta maaf dengan masyarakat (lift) agak tertunda. Memang pembangunan di tengah jalan itu dan membangun bangunan setinggi 20 meter itu enggak mudah," tutur Budi.
(baca: Halte Puri Beta Sulit Diperbesar meski Penumpang Koridor 13 Bertambah)
Budi belum memastikan kapan lift bisa dinikmati pelanggan bus transjakarta. Dia hanya menyebutkan, saat ini pihaknya bersama konsultan masih menghitung berapa ruang yang dibutuhkan untuk bangunan bertingkat yang di dalamnya memuat lift, dengan mempertimbangkan lahan yang tersedia di sekitar halte.
Fasilitas lain seperti eskalator, sampai saat ini, sudah ada yang beroperasi, seperti di Halte Cipulir.
Ke depan, PT Transjakarta berencana mengadakan eskalator di Halte CSW yang bekerja sama dengan PT MRT untuk memudahkan integrasi antarmoda sehingga penumpang bisa beralih angkutan umum, dari bus transjakarta ke layanan mass rapid transit.