Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oknum Polisi yang Miliki 73 Gram Sabu Terancam Dipecat

Kompas.com - 02/10/2017, 17:07 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Tiga oknum anggota polisi diamankan Bidang Profesi dan Kemanan karena diduga terlibat kepemilikan narkoba jenis sabu. Tiga anggota tersebut berinisial Aipda DK, Briptu CN, dan Bripka EDN.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, penyidik tidak menemukan barang bukti sabu dari tangan DK dan CN. Namun, hasil tes urine keduanya positif menggunakan sabu.

"Kemarin ada dua (oknum) yang positif tetapi tidak ada barang bukti sehingga kita serahkan ke Ankum (atasan yang berhak menghukum)," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Senin (2/10/2017).

Untuk EDN, kata Argo, penyidik masih memeriksanya secara intensif. Sebab dari tangan EDN polisi menemukan 73 gram sabu dan satu unit alat timbang digital.

(baca: Tiga Oknum Polisi Ditangkap di Jaktim karena Kasus Narkoba)

Menurut Argo, penyidik tengah mendalami dugaan bahwa EDN adalah bandar narkoba. Jika terbukti, oknum tersebut bisa dikenakan sanksi pemecatan secara tidak hormat.

"Ini belum selesai ya untuk pemeriksaan secara mendetail. kalau terbukti bisa dipecat untuk kasus itu," kata Argo.

Argo menjelaskan, mulanya penangkapan itu dilakukan terhadap DK dan CN yang tengah berada di sebuah restoran di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur.

Dalam penangkapan DK dan CN, penyidik hanya mendapati barang bukti berupa cangklong.

"Kami lakukan tes urine dan keduanya positif methaphetamine dan amphetamine," ucap Argo.

Polisi pun melakukan pengembangan dan akhirnya menangkap EDN. Anggota Satuan Lalu Lintas Polres Jakarta Selatan itu diamankan di SPBU kawasan Cililitan, Jakarta Timur.

"Dari hasil penggeledahan, polisi mendapatkan barang bukti berupa sabu seberat 33 gram. Kemudian, dilakukan pengembangan di tempat tinggalnya di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan dan didapati sabu dengan berat bruto 40 gram serta alat timbangan," kata Argo.

Kompas TV Narkoba Sabu Ini Diselundupkan Pakai Pisang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com