Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Pulau Pari dan PT Bumi Pari Asri Berebut Lahan, Peta Pun Digelar

Kompas.com - 03/10/2017, 17:27 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kantor Pertanahan Jakarta Utara Kasten Situmorang mencoba menengahi permasalahan saling klaim lahan antara warga Pulau Pari dengan PT Bumi Pari Asri.

Kansten meminta masing-masing pihak menunjukkan lokasi lahan yang mereka klaim.

"Kami siap gelar peta, tolong tunjukkan oleh saudara kita di Pulau Pari yang mana tanah yang bermasalah itu. Tolong tunjukkan di peta ini yang mana tanah yang dicaplok dan mana yang mencaplok," ujar Kansten di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Selasa (3/10/2017).

Selasa siang, warga Pulau Pari mendatangi Komisi A DPRD DKI untuk mengadu masalah kepemilikan lahan di Pulau Pari.

Baca: Bupati Kepulauan Seribu: Tidak Boleh Ada Penggusuran di Pulau Pari

Dari generasi ke generasi, warga hidup dengan tenang di pulau itu. Sampai akhirnya PT Bumi Pari Asri datang dan mengklaim lahan di pulau tersebut adalah milik mereka.

Peta yang dibawa Kansten pun digelar. Warga Pulau Pari, anggota DPRD DKI, dan perwakilan PT Bumi Pari Raya mengeliling peta itu dan mulai berdiskusi.

Warga kemudian menunjukkan lokasi wilayah yang menjadi tempat tinggal mereka selama bertahun-tahun.

Setelah melihat peta, Komisi A DPRD DKI Jakarta menilai masalah kepemilikan lahan ini harus dibahas secara khusus dalam sebuah rapat lanjutan.

"Pak Kansten sudah buka peta bidang dan buka jalan ke warga silakan tunjukkan mana tanah yang Anda punya. Jadi kembali ke masyarakat," kata Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Riano.

"Memang alasnya dari Pak RW tempat tinggal di sana hak alasnya sertifikat salah satu perusahaan milik PT Bumi Pari. Tapi kalau mau klaim dan sampaikan itu haknya silakan," tambah Riano.

Pada rapat itu, DPRD DKI belum fokus terhadap masalah perebutan lahan. Komisi A fokus terhadap aduan warga terkait dugaan intimidasi setelah kasus lahan ini mencuat. Warga Pulau Pari dipidana karena mengelola Pantai Perawan yang ada di sana.

Baca: Berebut Pulau Pari...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com