JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat ingin membangun jembatan penyeberangan orang (JPO) yang menghubungkan RPTRA/RTH Kalijodo dengan Masjid Jami Al-Mubarokah.
Namun, Djarot tidak bisa menjanjikan realisasi pembangunan JPO itu karena masa jabatannya akan berakhir pada 15 Oktober 2017.
"Mudah-mudahan tahun ini minimal Desember atau tahun depan itu sudah bisa terbangun. Saya tidak bisa berjanji selesai karena saya tanggal 15 (Oktober) sudah harus menyelesaikan tugas saya," ujar Djarot, di Masjid Jami Al-Mubarokah, Jakarta Barat, Selasa (3/10/2017).
Djarot pun menitipkan wacana pembangunan JPO itu kepada Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah dan Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi.
"Saya titipkan kepada Pak Sekda dan Pak Wali Kota Jakarta Barat, sudah selesai ini (masjid) dan tidak mungkin saya kerjakan. Saya titip saja agar dibangun JPO nyeberang ke Kalijodo supaya anak-anak, warga, ini tidak nyeberang jalan, ini ramai banget," kata dia.
(baca: Cerita di Balik Lukisan dan Warna Patung Menembus Batas di Kalijodo)
Dalam peresmian Masjid Jami Al-Mubarokah itu, Djarot meminta maaf sebelum mengakhiri masa jabatannya. Dia juga mewakili dua gubernur terdahulunya, Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), untuk meminta maaf.
Jokowi, Ahok, dan Djarot merupakan tiga gubernur yang memimpin Ibu Kota pada periode 2012-2017.
"Saya mohon maaf kalau di dalam tutur kata saya ketika saya bersilaturahim itu ada salah dan khilaf, termasuk yang dilakukan oleh Pak Basuki Tjahaja Purnama dan Pak Joko Widodo, saya mohon maaf," ucap Djarot.
Kepemimpinan Djarot di Jakarta akan digantikan oleh gubernur dan wakil gubernur terpilih DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.