TANGERANG, KOMPAS.com - Public Relation Manager PT Angkasa Pura II Yado Yarismano menjelaskan, kebocoran hingga genangan air yang terjadi di salah satu skybridge Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa (3/10/2017) malam disebabkan tingginya debit air yang ditampung melalui talang. Semalam sedang turun hujan deras dan air yang tertampung menyebabkan salah satu bagian talang pecah hingga air luber keluar dan terjadi kebocoran dari atap.
"Karena debit air terlalu besar, karet fiber di talang air itu pecah, lalu air keluar," kata Yado pada Selasa malam.
Ia menjelaskan, lokasi kebocoran terdapat di pertemuan beberapa saluran air yang dihubungkan dengan pipa. Ada pertemuan tiga pipa berbeda, ditambah debit air hujan yang tinggi. Air lalu mengalir dari atap dan menggenangi lantai yang merupakan tempat akses pengguna jasa bandara dari gedung parkir ke gedung terminal.
Baca juga: Hujan Deras, Terminal 3 Soekarno-Hatta Bocor hingga Tergenang Air
"Saat kebocoran terjadi, tim kami langsung menangani perbaikannya dan alhamdulillah 20 menit bisa tertangani dan area tersebut sudah bisa kering lagi," kata Yado.
Kejadian itu terjadi pada pukul 19.00 WIB. Dari video amatir yang tersebar di media sosial, tampak kebocoran cukup besar dan air mengalir deras dari plafon.
Pihak bandara menyediakan satu ember kecil berwarna merah di lantai, tetapi ember itu tidak mampu menampung air sehingga air meluber ke lantai. Sejumlah pengguna jasa bandara yang melewati tempat itu harus berjalan jinjit atau mengangkat ujung celana mereka demi menghindari genangan air.
"Peristiwa tersebut dipastikan tidak mengganggu aktivitas calon penumpang karena terjadi di luar gedung terminal. Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan ini," kata Yado.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.