Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi E Sebut Banyak Orangtua Termakan Info Hoaks soal Imunisasi MR

Kompas.com - 04/10/2017, 17:53 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta Veri Yonnevil mengatakan, imunisasi measles rubella (MR) aman untuk anak-anak. Namun menurut Veri, masih banyak orangtua yang menolak anaknya diimunisasi MR karena termakan isu hoaks.

"Aman, aman. Iya (halal). Berita hoaksnya yang dibuat itu yang menyesatkan, itu justru yang dimakan masyarakat," ujar Veri, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (4/10/2017).

Kampanye MR pada periode Agustus-September 2017 merupakan program nasional yang dicanangkan Kementerian Kesehatan. Veri mengatakan tidak mungkin program tersebut menyesatkan masyarakat.

"Enggak mungkinlah dia tim kesehatan menyesatkan, itu (skala) nasional lho," kata dia.

Veri menuturkan, isu-isu hoaks yang dimakan masyarakat berkaitan dengan kehalalan imunisasi tersebut. Selain itu, ada pula yang khawatir imunisasi itu menyebabkan kemandulan.

"Masyarakat tetap masih banyak penolakan dengan alasan bahwa imunisasinya yang tidak halal-lah, kemudian mengakibatkan mandul, dan sebagainya," ucap Veri.

(baca: Lebih dari 200 Ribu Anak di Jakarta Belum Diimunisasi MR)

Dia pun meminta Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyosialisasikan manfaat imunisasi MR dalam waktu perpanjangan masa imunisasi selama dua pekan ini. Dia menilai sosialisasi selama ini tenggelam karena adanya isu-isu hoaks.

"Petugas-petugas di puskesmas, kemudian di kecamatan, harus bersamaan turun. Faktor utamanya adalah ketidaktahuan masyarakat terhadap manfaat dari imunisasi itu," kata Veri.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto sebelumnya mengatakan, masih ada orangtua di Jakarta yang meragukan kehalalan imunisasi MR. Hal itu membuat mereka menolak anaknya diimunisasi MR.

"Umumnya (menolak karena) keraguan akan halalnya," ujar Koesmedi.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan, ada 2.446.569 anak di Jakarta yang harus diimunisasi MR untuk memutus transmisi penularan penyakit campak dan rubella.

Hingga 3 Oktober, anak yang sudah diimunisasi pada periode Agustus-September 2017 sebanyak 2.241.233 anak atau mencapai 91,61 persen.

Kompas TV Sebagai orang yang terinfeksi rubela saat hamil, Ibu Nadif tak ingin kejadian ini berulang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com