JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membangunan sky bridge untuk mengintegrasikan halte transjakarta Koridor 13 dan stasiun mass rapid transit (MRT) di CSW, Jakarta Selatan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Tuty Kusumawati mengatakan, Pemprov DKI berencana menggandeng pihak swasta untuk membangun jembatan tersebut pada 2018.
Sebab, dana untuk pembangunan sky bridge belum dianggarkan dalam Kebijakan Umum Anggaran Rencana Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2018, sementara jembatan itu harus sudah rampung saat MRT beroperasi pada Maret 2019.
"Karena belum teranggarkan, sedangkan jadwal pembangunannya harus sinkron dengan operasionalisasi MRT pada Februari atau Maret 2019, maka sumber-sumber pendanaan lainnya perlu digali, termasuk partisipasi pihak swasta," ujar Tuty di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (6/10/2017).
Baca: Menhub Pastikan Proyek MRT dan LRT Tak Akan Mangkrak
Menurut Tuty, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat telah memerintahkan jajarannya untuk segera menjajaki bentuk kerja sama pembangunan sky bridge tersebut dengan pihak swasta. Pembangunan itu rencananya dimulai awal 2018.
"Tadi penjadwalannya itu segera harus bisa dibangun Januari 2018, itu integrasi antara haltenya busway dengan stasiunnya MRT. Jadi integrasinya ini melalui sky bridge," kata dia.
Sky bridge itu rencananya dibuat melengkung sepanjang 125 meter dengan ketinggian 6 meter dari muka tanah. Sky bridge itu dibuat di sisi kiri dan kanan halte.
"Dia radius begitu ya desainnya. Anggarannya sekitar Rp 8 miliar," ucap Tuty.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.