Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Purwati Mengaku Nyaman Tidur Beralaskan Kardus di Pinggir Selokan

Kompas.com - 06/10/2017, 20:45 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim dari Kementerian Sosial menyambangi Purwati (45), pedagang kopi keliling yang tinggal di pinggir got Jalan Gandastuli, Kramat, Jakarta Pusat pada Jumat (6/10/2017) petang.

Tim dari Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA) Bambu Apus menawarkan agar Purwati tinggal di sana sementara.

"Ya saya sih saat ini sudah cukup nyaman boleh tinggal di sini (Jalan Gandastuli), Subehi juga kan sekolahnya di sini," kata Purwati kepada tim RPSA.

Namun tim RPSA terus meyakinkan Purwati bahwa Bambu Apus hanya tempat tinggal sementara sebelum ada kepastian tempat tinggal bagi Purwati dan anaknya Subehi (11). Sekolah Subehi juga nanti akan diurus oleh pihak RPSA.

Soal-soal ujian bagi Subehi dari sekolahnya di Yayasan Muslimin akan dibawa ke Bambu Apus. Pihak Kemensos juga menawarkan agar kegiatan belajar mengajar dilaksanakan di Bambu Apus.

"Ya kalau memang yang terbaik begitu, boleh deh saya ikut ke sana," ujar Purwati.

Baca: KPAI: Dengan Keterbatasan Keluarga Ibu Purwati, Anaknya Luar Biasa

Pekerja Sosial RPSA Yuni mengatakan di Bambu Apus nanti Purwati akan menjalani assessment. Pihak Kementerian Sosial akan mengoordinasikan agar Purwati bisa bekerja dan punya tempat tinggal.

"Berapa lamanya di sana tidak bisa kami berikan kepastian yang jelas kami amankan dulu kalau bisa setelah gali informasi ya segera kami kembalikan ke lingkungan biasa," kata Purwati.

Purwati (45), pedagang kopi keliling di Kramat, Senen, Jakarta Pusat.  Purwati tak punya rumah tetapi anaknya berhasil berangkat ke Kanada. Dalam foto ini Purwati bersama anak bungsunya Subehi (8) saat ditemui di tempat tinggal mereka di Jalan Gandastuli, Kamis (6/10/2017).KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR Purwati (45), pedagang kopi keliling di Kramat, Senen, Jakarta Pusat. Purwati tak punya rumah tetapi anaknya berhasil berangkat ke Kanada. Dalam foto ini Purwati bersama anak bungsunya Subehi (8) saat ditemui di tempat tinggal mereka di Jalan Gandastuli, Kamis (6/10/2017).
Untuk malam ini, Purwati dan Subehi akan tidur di Panti Sosial Kebon Kosong dan besok baru diantar ke Bambu Apus.

Sebelumnya, Purwati tinggal di sebuah gubuk di Jalan Dahlia. Namun, gubuknya telah digusur. Kemudian, ia tinggal di pertigaan Jalan Gandastuli dengan meja besi beralaskan kardus sebagai kasur. Lokasi tempat tidur purwati dan anaknya Subehi tepat berada di pinggir got.

Meski memiliki keterbatasan ekonomi, Purwati memiliki anak-anak yang cerdas. Monica (15), putrinya yang tinggal di Yogyakarta baru-baru ini mendapat undangan ke Kanada dari WHO.

Baca: Purwati, Pedagang Kopi Keliling yang Anaknya Berangkat ke Kanada

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Megapolitan
Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Megapolitan
Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com