JAKARTA, KOMPAS.com - Penggagas buku 'Ahok di Mata Mereka', Neneng Herbawati, bercerita soal tugasnya memaksa para pendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyumbang tulisan dalam buku tersebut. Neneng berkata, buku itu disusun dalam waktu singkat, melibatkan 51 orang sebagai kado ulang tahun Ahok ke-51.
Salah satu penulisnya adalah sutradara film Pengabdi Setan, Joko Anwar.
"Joko Anwar waktu itu sedang syuting Pengabdi Setan, saya sampai 'please nulis dong'. Dia bilang 'Iya nanti kalau sempat ya', saya bilang ya sudah-lah terserah yang penting nulis," kata Neneng, dalam diskusi 'Ahok: The Untold Story' yang digelar para pendukungnya, Senin (9/10/2017), di Jakarta.
(baca: Hasil Penjualan Buku "Ahok di Mata Mereka" Disebut untuk Perjuangan Ahok Setelah Bebas)
Neneng mengatakan ide menulis buku itu muncul setelah Ahok masuk penjara pada 9 Mei 2017. Karena Ahok akan berulang tahun pada 29 Juni 2017, dia pun meminta agar 51 tokoh yang mengenal Ahok itu menulis hanya dalam waktu sepekan.
Sebab jika dikirim lewat dari 5 Juni 2017, maka penerbit tidak bisa mencetaknya sebelum ulang tahun Ahok karena terpotong libur Lebaran. Beruntung, semua yang terlibat mampu menyelesaikannya tepat waktu.
"Saya minta maaf, saya paksa, ada yang sedang berlibur, cuti di Bali, seperti Maia Estianty sedang di Eropa saya paksa, Najwa Shihab juga sedang sakit," ujar Neneng.
Neneng mengatakan buku itu kini sukses. Bagi Ahok, buku itu menjadi pengisi waktunya di tahanan karena dia harus menandatangani dan menuliskan pesan personal setiap harinya bagi pembeli buku.
Terakhir, Ahok tengah meminta agar buku itu diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris dan Mandarin setelah ada seorang penulis mancanegara ingin mengenal Ahok dan dipersilakan membaca buku itu.
"Menurut Pak Ahok buku itu membantu menjelaskan siapa beliau dari perspektif orang lain," kata Neneng.