Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Joko Anwar Dipaksa Menulis tentang Ahok Saat Sibuk Syuting Pengabdi Setan

Kompas.com - 10/10/2017, 06:40 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Penggagas buku 'Ahok di Mata Mereka', Neneng Herbawati, bercerita soal tugasnya memaksa para pendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyumbang tulisan dalam buku tersebut. Neneng berkata, buku itu disusun dalam waktu singkat, melibatkan 51 orang sebagai kado ulang tahun Ahok ke-51.

Salah satu penulisnya adalah sutradara film Pengabdi Setan, Joko Anwar.

"Joko Anwar waktu itu sedang syuting Pengabdi Setan, saya sampai 'please nulis dong'. Dia bilang 'Iya nanti kalau sempat ya', saya bilang ya sudah-lah terserah yang penting nulis," kata Neneng, dalam diskusi 'Ahok: The Untold Story' yang digelar para pendukungnya, Senin (9/10/2017), di Jakarta.

(baca: Hasil Penjualan Buku "Ahok di Mata Mereka" Disebut untuk Perjuangan Ahok Setelah Bebas)

Neneng mengatakan ide menulis buku itu muncul setelah Ahok masuk penjara pada 9 Mei 2017. Karena Ahok akan berulang tahun pada 29 Juni 2017, dia pun meminta agar 51 tokoh yang mengenal Ahok itu menulis hanya dalam waktu sepekan.

Sebab jika dikirim lewat dari 5 Juni 2017, maka penerbit tidak bisa mencetaknya sebelum ulang tahun Ahok karena terpotong libur Lebaran. Beruntung, semua yang terlibat mampu menyelesaikannya tepat waktu.

"Saya minta maaf, saya paksa, ada yang sedang berlibur, cuti di Bali, seperti Maia Estianty sedang di Eropa saya paksa, Najwa Shihab juga sedang sakit," ujar Neneng.

Neneng mengatakan buku itu kini sukses. Bagi Ahok, buku itu menjadi pengisi waktunya di tahanan karena dia harus menandatangani dan menuliskan pesan personal setiap harinya bagi pembeli buku.

Terakhir, Ahok tengah meminta agar buku itu diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris dan Mandarin setelah ada seorang penulis mancanegara ingin mengenal Ahok dan dipersilakan membaca buku itu.

"Menurut Pak Ahok buku itu membantu menjelaskan siapa beliau dari perspektif orang lain," kata Neneng.

Kompas TV 51 Penulis Luncurkan Buku "Ahok di Mata Mereka"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com