Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Kami Bereskan Kumuhnya, Jangan Tiadakan Kampungnya

Kompas.com - 10/10/2017, 15:25 WIB
Nursita Sari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Gubernur terpilih DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan dirinya akan membereskan kekumuhan yang ada di kampung-kampung di Ibu Kota. Namun, dia tidak akan menghilangkan kampung-kampung itu.

"Yang harus kami bereskan adalah kumuhnya, kami harus meniadakan kumuhnya, tapi jangan meniadakan kampungnya," ujar Anies, dalam acara "Sinkronisasi Program Kota Tanpa Kumuh dengan Program Pemerintah DKI Jakarta", di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (10/10/2017).

Anies menjelaskan, kampung merupakan bagian dari tradisi yang dimiliki Indonesia. Oleh karena itu, kampung-kampung di Jakarta tetap harus dijaga dan justru dikembangkan.

Dia ingin melepaskan kampung di Ibu Kota dari kekumuhan.

"Jadi kampungnya harus dihidupkan, kami pertahankan, kami kembangkan, tapi kumuhnya yang jangan sampai ada," kata dia.

(baca: Konsep Anies Tata Kampung Kumuh dan Pasar Tradisional di Jakarta)

Selama ini, Anies menyebut kampung selalu digambarkan sebagai tempat yang pasti kumuh. Padahal, menurut dia banyak kampung-kampung yang nyaman dan layak.

Anies berharap kampung-kampung di Jakarta tetap dipertahankan sebagai tradisi serta dibuat nyaman dan jauh dari persepsi kumuh.

"Mudah-mudahan di Jakarta ini justru kami merasakan adanya suasana hidup yang bahagia dalam setting yang bisa modern, tetapi modern itu bukan berarti menghilangkan tradisi, justru bisa menghidupkan tradisi di era yang lebih baru," ucap Anies.

Pada 16 Oktober 2017, Anies bersama Sandiaga Uno akan dilantik Presiden Joko Widodo menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.

Mereka menggantikan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat yang masa jabatannya akan berakhir pada 15 Oktober 2017.

Kompas TV Selamat Datang Gubernur Baru Jakarta - Dua Arah (Bag 3)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com