JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk Paul Tehusijarana mengatakan sejak awal dibuka pantai Ancol tidak pernah gratis. Bahkan, kata dia, tidak ada pantai yang gratis.
"(Ancol) tidak pernah gratis tuh, setahu saya kita bayar terus. Cuma mungkin bayarnya naik-naik, dulu mungkin Rp 1.500 atau berapa, nah sekarang kan naik," kata Paul di Ancol Barat, Jakarta Utara, Kamis (12/10/2017).
"Tapi bayar dari dulu, di mana-mana pantai bayar itu kok, walaupun pantainya pantai alam, apalagi ini bukan pantai alam," tambah dia.
Paul mengatakan, kebijakan Ancol gratis belum bisa diterapkan untuk semua anggota masyarakat. Memang ada rencana pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP) digratiskan masuk ke Ancol. Dengan demikian, wacana Ancol gratis hanya untuk warga tidak mampu.
Baca juga: Masuk Ancol Gratis Mulai 14 Oktober Dipastikan Tak Jadi
"Tujuannya adalah kita ingin Ancol bisa lebih banyak dijangkau oleh masyarakat Jakarta terutama mereka yang termasuk masyarakat kurang mampu, karena itu pendekatannya adalah KJP," ujar Paul.
Paul menjelaskan, sebagai perusahaan terbuka (Tbk), pihaknya harus memperhatikan kepentingan pemegang saham minoritas. Selain itu, perusahaan juga harus mempertimbangkan dampak pada keuangan perusahaan.
"Kalau digratiskan dampaknya terhadap keuangan seperti apa? Kalau dampak keuangan itu membuat kinerja menjadi jelek, kan berarti kami harus sampaikan lewat RUPS (rapat umum pemegang saham) dan sebagainya," kata Paul.
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidyat sebelumnya meminta pihak Acol agar warga boleh masuk secara gratis ke Acol. Pemprov DKI merupakan salah satu pemegang saham pada PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk.
Baca juga: Djarot Minta Uji Coba Gratis Masuk Ancol Dimulai 14 Oktober
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.