Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral 2 Bocah Yatim Piatu Tidur di Pom Bensin Galur, Ternyata Punya Orangtua

Kompas.com - 16/10/2017, 15:26 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Beredar unggahan foto di media sosial Facebook hingga viral yang berisikan dua bocah sedang tertidur di dalam ruangan ATM tepatnya di SPBU Galur, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Dari unggahan foto tersebut, pemilik akun bernama Hendra Saputra menjelaskan bahwa ada dua anak berusia tujuh dan empat tahun yang seringkali tidur di sana.

Di dalam unggahan tersebut tertulis:

"Mereka yatim piatu. Ayah dan Ibu nya meninggal karena sakit, sekarang mereka hanya berdua hidup di kota besar Jakarta.
Sehari hari mereka memulung botol bekas dan kardus untuk makan sehari hari.
Sedih lihatnya.
Source: Maulana Ishak"

Saat Kompas.com menyambangi SPBU Galur, salah satu operator SPBU, Topan Hidayat (21), membenarkan seringkali ada anak-anak jalanan yang tidur di pelataran SPBU.

"Di sini memang sering ada anak kolong jembatan yang tidur, saya juga lihat ada yang jadi viral. Tapi saya kurang tau yang viral itu siapa," ujar Topan saat ditemui di SPBU Galur, Jakarta Pusat, Senin (16/10/2017).

Ia menjelaskan, selama sepekan kebelakang, Topan bekerja di waktu shift malam. Namun, tidak melihat ada anak kecil yang tertidur di sekitaran SPBU.

Topan mengatakan, pada Minggu (15/10/2017) kemarin, ada beberapa petugas dari Dinas Sosial yang juga menanyakan hal yang serupa.

Dihubungi secara terpisah, Kepala Seksi Promosi dan Informasi Dinas Sosial DKI Jakarta, Miftahul Huda membenarkan bahwa Petugas Pelayanan, Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat telah menelusuri keberadaan dua anak yang viral tersebut.

"Ketika ada laporan, Minggu pagi kita tindak langsung. Tapi karena pagi, anaknya ternyata sudah tidak ada (di SPBU). Akhirnya tanya warga sekitar, dan ternyata kedua anak tersebut emang orang situ (Galur)," ujar Miftahul kepada Kompas.com.

Adapun kedua anak tersebut masih memiliki kedua orangtua dan tinggal di daerah Kota Paris RT01/RW06, Galur, Jakarta Pusat.

Miftahul mengatakan, keduanya bukanlah kakak beradik, melainkan dari orangtua yang berbeda. Gusti (4) merupakan anak dari Alex dan Wiwin, sementara, Fitri (7), orangtuanya bernama Yana dan Abdul Qodir.

Dia menjelaskan, dari pengakuan kedua bocah tersebut, alasan tidur di dalam ruangan ATM, karena sedang menunggu orangtuanya.

"Kalau pengakuan dari kedua anak itu, katanya capek nunggu karena orangtuanya pulang malam. Pekerjaan orangtuanya itu ada yang menjadi pengamen dan juru parkir. Kalau soal mengarang cerita, itu modelnya biasanya untuk menambah keibaan," kata Miftahul.

Lalu, setelah mendapatkan informasi mengenai tempat tinggal dua bocah tersebut berada di kost yang sama, kata Miftahul, petugas mendatangi rumah kedua bocah dan memberikan edukasi pada orangtua. Edukasi yang dimaksudkan adalah agar orangtua bisa menjaga anak-anaknya dan tidak dieksploitasi orang lain.

Usai diberikan edukasi, kata Miftahul, kedua bocah dan para orangtuanya berjanji tak akan mengulangi hal tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com