Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabel Utilitas Tak Sesuai Aturan, Pembangunan Trotoar di Jaksel Terganggu

Kompas.com - 17/10/2017, 13:04 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Suku Dinas Bina Marga Jakarta Selatan tengah membangun trotoar di 10 titik ruas jalan. Kepala Seksi Prasarana Jalan dan Utilitas Jakarta Selatan Agus Indroyono mengatakan pembangunan trotoar itu terkendala kabel utilitas yang dipasang tidak sesuai ketentuan.

"Banyak jaringan utilitas yang kurang memenuhi ketentuan, karena harusnya di bawah 1 meter, tapi tidak sampai satu meter sudah kelihatan jaringannya," kata Agus, di kantornya, Selasa (17/10/2017).

Agus mencontohkan di sepanjang Jalan Warung Jati Barat atau Warung Buncit, banyak kabel utilitas yang mengganggu pejalan kaki.

Gangguan paling berat, kata Agus, adalah saluran kabel tegangan tinggi (SKTT) milik PLN.

"Kedalamannya harusnya 2,3 meter, tapi pekerja di lapangan merasakan suhunya panas," ujar Agus.

(baca: Rapat Perdana, Anies Minta Tiang di Trotoar Segera Dirapikan)

Akibat kendala itu, Agus mengatakan pekerja harus menggali lebih dalam atau menggeser kabel utilitas. Pengerjaan pun semakin lama, ditambah sudah masuknya musim hujan.

"Iya, makan waktu lebih dalam pembangunan, tapi itu tantangan pekerjaan," ujarnya.

Agus optimistis pembangunan trotoar bisa rampung akhir 2017 karena kini pengerjaan tinggal pengecoran.

Trotoar itu nantinya akan dilengkapi dengan guiding block, ubin berwarna kuning untuk low vision, bangku taman, serta bollard untuk menghalangi kendaraan.

Trotoar yang dibangun yakni mengelilingi kompleks Wali Kota Jakarta Selatan, Jalan Wijaya I, dan Jalan Nipah XII di Kebayoran Baru; Jalan Warung Jati Barat dan Jalan Raya Ragunan di Pasar Minggu; Jalan KH Abdullah Syefei di Tebet; Jalan Lebak Bulus Raya di Cilandak; Jalan Moh Kafi II di Jagakarsa; Jalan Rawajati Timur di Pancoran; Jalan RC Veteran di Pesanggrahan; Jalan Masjid Al Huda (Stasiun Kebayoran) di Kebayoran Lama.

Kompas TV Rencana pencabutan BPJS dan Kartu Jakarta Pintar bagi pelanggar trotoar mendapat reaksi beragam dari masyarakat.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Megapolitan
Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com