JAKARTA, KOMPAS.com – Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta Andri Yansyah menargetkan penerapan program OK-OTRIP bisa diselesaikan secara keseluruhan dalam waktu tiga tahun. Dengan program OK-OTRIP Anies-Sandi menjanjikan integrasi seluruh moda trasnportasi di DKI Jakarta dan tarifnya pun hanya Rp 5.000.
“Seperti yang saya sampaikan targetnya tiga tahun sudah bisa terealisasi semuanya. Yang penting semuanya mendukung karena kita nggak bisa berdiri sendiri,” kata Andri saat ditemui usai acara diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (17/10/2017).
Ia menjelaskan, untuk merealisasikan program OK-OTRIP semua transportasi massal harus terintegrasi dengan transjakarta. Namun hingga saat ini, hal itu belum dilakukan secara keseluruhan. Dalam waktu dekat, kata Andri, pihaknya akan mengimplementasikan perubahan rute bus, baik bus besar, sedang, maupun kecil.
Baca juga: DKI Akan Ubah Trayek Bus demi Program OK-OTRIP
Tujuan perubahan rute adalah agar tidak terjadi perhimpitan antara transjakarta, bus besar, sedang, dan kecil. Nanti, kata Andri, kemungkinan terjadi perhimpitan hanya sekitar 20 persen dari rute yang ada, sebab bus-bus tersebut sifatnya sebagai pengumpan atau feeder.
“Kedepan trayek nggak boleh bersinggungan. Ada transjakarta, PPD, kopaja, metromini, jangan seperti itu. Jadi kita harus rerouting semua. Bus ini nantinya sebagai feeder untuk mengantarkan penumpang. Yang (bus) kecil anterin yang (bus) sedang, yang (bus) sedang anterin ke bus besar, yang besar anterin ke transjakarta,” kata Andri.
Dalam 100 hari ke depan, kata Andri, Dishub DKI akan melakukan uji coba satu hingga dua trayek untuk mengimplementasi program OK-OTRIP.
Setelah mengubah trayek bus, Andri akan menerapkan konektivitas angkutan umum dengan 17 stasiun yang ada di Jakarta. Setelah semuanya terkoneksi, di tahun keempat, Andri menginginkan semua moda terintegrasi juga sistem pembayarannya.