JAKARTA, KOMPAS.com - Laporan Dinas Bina Marga DKI Jakarta menyebutkan ada enam proyek pembangunan jalan yang dipastikan telat penyelesaiannya. Dari enam proyek tersebut, salah satunya adalah proyek pembangunan jembatan layang atau flyover di Cipinang Lontar, Jakarta Timur.
Flyover Cipinang Lontar dibangun untuk menghilangkan pelintasan sebidang rel kereta yang menghubungkan Jalan Bekasi Raya arah Stasiun Jatinegara dengan Jalan Cipinang Jaya.
Dari laporan Dinas Bina Marga, proses pembangunan proyek tersebut kini baru mencapai 65 persen.
Pantauan Kompas.com di lokasi pada Kamis (19/10/2017) pagi, konstruksi bagian tanjakan di kedua arah, baik dari arah Stasiun Jatinegara maupun Cipinang Jaya tampak sudah selesai.
(baca: Selain Underpass Mampang, Anies Sebut 5 Proyek Ini Juga Akan Terlambat)
Belum terlihat ada aktivitas untuk penyambungan karena pengerjaan nampak masih terfokus di masing-masing ruas tanjakan.
Permukaan konstruksi tanjakan juga tampak belum dilapis aspal atau dibeton. Kerangka-kerangka besi dan timbunan tanah masih terlihat jelas.
(baca: Suara Klakson dan Kemacetan Ekstrem di Pancoran...)
Pada awalnya, flyover Cipinang Lontar dan lima proyek jalan lainnya ditargetkan selesai dan siap digunakan pada 15 Desember 2017. Namun, Dinas Bina Marga melaporkan ke Gubernur Anies Baswedan bahwa target penyelesaian keenam proyek tersebut akan molor.
"Macam-macam sebabnya, ada yang karena gangguan kabel listrik, bukan gangguan tapi pemasangan kabel listrik belum beres, ada pipa gas, pipa air," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (18/10/2017).
Selain flyover Cipinang Lontar, lima proyek lain yang dimaksud adalah pembangunan flyover Bintaro Permai, underpass Mampang, underpass Kartini, flyover Pancoran, dan underpass Matraman.
Menurut Anies, melesetnya target penyelesaian keenam proyek itu karena koordinasi tidak berjalan dengan baik.
Dia pun menganggap keterlambatan itu akan menyebabkan masalah baru. Sebab, pembangunan proyek ini menggunakan jenis pembiayaan single year. Jika diperpanjang, Pemprov DKI harus kembali melakukan lelang untuk melanjutkan pembangunannya.
"Saya minta paling lambat Jumat pagi akan ada dokumen tertulis mereka bagaimana mempercepat proses ini," ujar Anies.
"Kami tidak ingin warga Jakarta memiliki tambahan masalah karena kemacetan. Tanpa proyek pembangunan ini saja macet, apa lagi semua diselenggarakan pada saat bersamaan," ujarnya.