Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan Transjakarta Jadi Solusi Kemacetan Parah di Ibu Kota

Kompas.com - 20/10/2017, 07:43 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Keberadaan proyek-proyek infrastruktur yang menimbulkan kemacetan parah di Jakarta beberapa bulan ini disorot Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang baru, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Secara khusus, Sandi memberi perhatian pada layanan transjakarta.

Sandi mengeluhkan terjebaknya bus-bus transjakarta dalam kemacetan parah di jalan-jalan yang bersinggungan dengan proyek infrastruktur. Karena itu, dia meminta PT Transportasi Jakarta berinovasi mencari rute alternatif agar bus-busnya tidak terjebak kemacetan.

Sandi menganggap inovasi rute demi menghindari macet harus dilakukan agar warga pengguna kendaraan pribadi mau beralih menggunakan transjakarta.

"Cari rute-rute transjakarta, bisa merekayasa jalurnya supaya tidak terlalu macet karena ini sekarang kan ada pembangunan enam proyek besar ini. Be innovative-lah," kata Sandi di Balai Kota, Kamis (19/10/2017).

(baca: Proyek "Underpass" Mampang, Transjakarta Pernah Tempuh Jarak 3 Km dalam 3 Jam)

Saat meninjau proyek pembangunan underpass pada Selasa (17/10/2017), Sandi dan Anies sempat merasakan kemacetan dari dalam bus transjakarta. Karena itu, keduanya akhirnya lebih memilih naik sepeda motor seusai meninjau lokasi proyek.

Dirut Transjakarta Budi Kaliwono menyatakan pihaknya memang tengah menyiapkan solusi untuk mengatasi kemacetan akibat pembangunan proyek infrastruktur.

"Kami memohon pelanggan transjakarta dapat bersabar. Kami terus memikirkan strategi dan langkah nyata untuk bisa mengurangi gangguan waktu tempuh akibat proyek pembangunan di DKI Jakarta," kata Budi.

Budi mengakui tingkat kemacetan di sejumlah rute transjakarta yang bersinggungan dengan enam proyek infrastruktur semakin parah. Kondisi itu menyebabkan waktu tempuh menjadi lebih lama.

Dia mencontohkan rute Cawang-Pancoran yang pernah ditempuh hingga dua jam akibat adanya pembangunan LRT di lokasi tersebut. Kemudian rute Setiabudi-Kuningan yang disebutnya pernah ditempuh lebih dari tiga jam akibat adanya pembangunan underpass Mampang.

Budi menyatakan pihaknya tengah menyusun strategi untuk mengatasi masalah tersebut. Dia berjanji dalam waktu dekat akan merumuskan solusi atas kemacetan akibat proyek pembangunan infrastruktur tersebut.

"Kami berjanji dalam waktu dekat akan merumuskan solusi atas kemacetan akibat proyek pembangunan infrastruktur," ujar dia.

Laporan Dinas Bina Marga DKI Jakarta ke Anies menyebutkan ada enam proyek pembangunan infrastruktur yang kini tengah berjalan, tak terkecuali underpass Mampang, akan telat penyelesaiannya. Pada awalnya, keenam proyek tersebut ditargetkan selesai dan siap digunakan pada 15 Desember 2017.

"Macam-macam sebabnya, ada yang karena gangguan kabel listrik, bukan gangguan tapi pemasangan kabel listrik belum beres, ada pipa gas, pipa air," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (18/10/2017).

Menurut Anies, melesetnya target penyelesaian keenam proyek itu merupakan bentuk koordinasi yang tidak berjalan dengan baik.

Ia pun menganggap keterlambatan itu akan menyebabkan masalah baru. Sebab, pembangunan proyek ini menggunakan jenis pembiayaan single year. Jika diperpanjang, Pemprov DKI harus kembali melakukan lelang untuk melanjutkan pembangunannya.

Kompas TV Sebuah angkutan kota di Jatinegara, Jakarta Timur, nekat menerobos jalur bus transjakarta, naas mobil ini menabrak separator jalan dan sepeda motor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com