Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Bekuk Empat Pengedar Ekstasi dan Sabu Jaringan Lapas

Kompas.com - 20/10/2017, 12:42 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Metro Jakarta Selatan membekuk empat pegedar ekstasi dan sabu jaringan lapas.

Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Vivick Tjangkung menyebut awalnya pihaknya menerima adanya peredaran narkoba di Kebayoran Baru. Setelah ditelusuri, pengedar berinisial AK ditangkap pada Sabtu (14/10/2017) lalu.

"Di Gandaria Utara kami tangkap dengan barang bukti 30 paket sabu seberat 10,64 gram," kata Vivick di Mapolrestro Jakarta Selatan, Jumat (20/10/2017).

Berdasarkan pengakuan AK, ia mengedarkan narkoba ke seluruh Jakarta kurang lebih setahun. AK pun diminta menunjukkan asal barang itu.

Dari hasil komunikasi AK dengan bandar yang lebih besar, polisi membekuk MR di Cidodol, Kebayoran Lama dan ATS di Gunung Sahari.

Baca: Beli Sekilo Sabu dari China Rp 200 Juta, di Indonesia Dijual Rp 2 Miliar

"Cara pengembangan kedua sangat unik. Dikembangkan dengan cepat, kami menggunakan alat-alat canggih, hasil komunikasi dengan HP," ujar Vivick.

Dari tangan keduanya, polisi menyita 0,72 gram sabu dan 156 butir ekstasi. Keduanya juga diminta menunjukkan bandar lainnya, dan mengarahkan polisi pada TS.

TS ditangkap pada Selasa (17/10/2017) di Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan. Dari rumahnya, polisi menemukan 50,53 gram sabu.

"Para tersangka ini bukan teman, tapi saling terhubung. Menurut komunikasi tersangka, ada link dari lapas, kami akan tetap membuka jaringan," ujar Vivick.

Keempatnya ditahan di Mapolrestro Jakarta Selatan dan dikenakan Pasal 114 ayat (2) juncto Pasal 132 ayat (1) sub Pasal 112 ayat (2) UU Nomor 25/2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman penjara hingga 20 tahun.

Baca: Dua Tahanan Wanita Lapas Bengkalis Kedapatan Simpan Sabu

Kompas TV Badan Narkotika Nasional kamis siang akan memusnahkan 191 Kg narkotika jenis sabu, 43.350 pil ekstasi dan 520 Kg ganja kering.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com