Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengaku Anggota Ormas, Pria Ini Memaksa Minta Uang di Tangsel

Kompas.com - 22/10/2017, 11:49 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Mudohi (33) dan temannya sudah hampir sepuluh bulan memalak warga dan pemilik usaha di kawasan Kota Tangerang Selatan serta Jakarta Selatan dengan mengatasnamakan dirinya sebagai anggota salah satu organisasi masyarakat.

Aksi mereka terhenti setelah ditangkap anggota Polres Tangerang Selatan, usai memalak salah satu pemilik tempat usaha di kawasan Ciputat, Jumat (20/10/2017) kemarin.

"Hari Jumat kemarin, dua orang pelaku mendatangi salah satu ruko lalu menyodorkan kuitansi sambil minta uang Rp 500.000 untuk kegiatan ormas," kata Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan Ajun Komisaris Ahmad Alexander kepada Kompas.com, Minggu (22/10/2017).

"Korban saat itu tidak punya uang dan hanya diberikan Rp 100.000, kemudian pelaku marah dan menendang barang-barang di sana," ujar Ahmad.

Tidak hanya itu, pelaku juga mengambil ponsel korban yang ada di sana. Korban melawan karena barangnya diambil, hingga terjadi keributan yang berujung  kedatangan polisi dari laporan kerabat korban di lokasi.

Saat itu juga, Mudohi ditangkap.

"Kami masih mengejar satu pelaku lagi atas nama Adi yang sempat kabur," tutur Ahmad.

(Baca juga: Tiga Pria Ditangkap Polisi karena Memalak Sopir Angkutan di Bogor)

Dari pengakuan sementara, Mudohi menyebutkan bahwa sudah sepuluh tempat mereka datangi untuk dimintai uang dengan modus yang sama pada rentang waktu Januari hingga Oktober 2017.

Polisi masih menyelidiki kasus ini lebih lanjut, termasuk berkoordinasi dengan ormas bersangkutan, untuk memastikan status kedua pelaku yang mengaku sebagai anggota ormas tersebut.

Atas tindakannya, pelaku dikenakan Pasal 368 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Pemerasan dan Pengancaman dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara.

Kompas TV Pelajar SMP Ini Berani Memalak dengan Sajam
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com