Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taksi Online Resmi Beroperasi di Soekarno-Hatta, Berapa Tarifnya?

Kompas.com - 23/10/2017, 12:04 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - PT Angkasa Pura II dan Induk Koperasi Kepolisian (Inkoppol) meresmikan kerja sama layanan taksi online dengan aplikasi Grab di Bandara Soekarno-Hatta, Senin (23/10/2017). Melalui kerja sama ini, pengguna jasa bandara bisa memesan taksi online secara resmi melalui booth yang disediakan di tiap terminal.

Pengguna Grab kini tidak perlu lagi janjian mengenai titik penjemputan dengan pengemudi sebagaimana yang dipraktikan secara diam-diam selama ini oleh penumpang dengan pengemudi taksi online.

Lantas, berapa tarif taksi online yang resmi beroperasi di bandara ini? Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata menjelaskan, perhitungan tarif perjalanan layanan di bandara sama dengan saat pengguna memesan di luar bandara. Namun, penumpang yang memesan dari bandara akan dikenakan komponen biaya tertentu.

"Secara keseluruhan, ada tiga komponen biaya, yaitu fare-nya itu sendiri, lalu biaya tol, kemudian biaya tiket sekitar Rp 7.500 sampai maksimal Rp 10.000," kata Ridzki saat acara peresmian transportasi online di Bandara Soekarno-Hatta, Senin.

Baca juga : Begini Cara Pesan Taksi Online Resmi di Bandara Soekarno-Hatta

Biaya tiket yang dimaksud Ridzki sama dengan yang diterapkan di layanan taksi konvensional, dengan perhitungan jarak yang menentukan berapa tarif tiket yang dikenakan, berdasarkan rentang Rp 7.500 sampai Rp 10.000. Penumpang tidak akan dikenakan biaya parkir masuk terminal sebesar Rp 5.000 seperti ketika layanan taksi online beroperasi secara tidak resmi.

"Kalau belum resmi dulu, driver-nya kan masuk ke terminal, ketemu di area parkir, lalu penumpang harus bayar parkirnya Rp 5.000. Saat sudah resmi sekarang tidak perlu lagi," kata  Ridzki.

Ridzki juga menyebutkan, kemudahan yang didapat jika memesan taksi online resmi dari mereka antara lain penumpang dan pengemudi tidak lagi saling menghubungi satu sama lain untuk menentukan lokasi titik penjemputan. Soalnya, di setiap terminal sudah ada tempat khusus antrean armada GrabCar.

Sampai saat ini, baru Grab selaku perusahaan penyedia aplikasi jasa transportasi online yang dinyatakan resmi beroperasi di Bandara Soekarno-Hatta. Para pengemudi GrabCar itu berada di bawah naungan Induk Koperasi Kepolisian (Inkoppol). Para anggotanya dipastikan telah memenuhi standar tertentu sebagai armada taksi online yang mengikuti aturan dari pemerintah.

Baca juga : Kini Pesan Taksi Online di Bandara Soetta Tak Perlu Kucing-kucingan Lagi

Standar yang dimaksud antara lain unit kendaraannya sudah melaksanakan uji KIR, berstiker khusus, serta pengemudinya memiliki SIM A Umum dan berseragam. Pihak AP II memberikan kuota sebanyak 500 unit taksi online yang diizinkan beroperasi di area bandara, Namun sampai hari ini baru ada 60 armada yang siap melayani penumpang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com