DEPOK, KOMPAS.com - Upaya penyelundupan ponsel yang dilakukan pengunjung untuk tahanan dilaporkan sudah kerap terjadi di Rutan Kelas IIB Cilodong, Depok.
Modusnya mulai dari disembunyikan dalam konde, jilbab, bra dan yang terbaru dalam pembalut.
Kepala Rutan Cilodong Sohibur Rachman mengatakan dari kurun waktu Januari hingga Oktober 2017, sudah ada lima ponsel yang disita dari pengunjung.
"Kebanyakan adalah pembesuk yang ingin mengunjungi sanak keluarganya. Mereka mencoba menyeludupkan HP dan biasanya menggunakan cara yang dianggap paling aman dan tidak terdeteksi petugas," kata Sohibur saat dihubungi, Senin (23/10/2017).
Baca juga : Seorang Wanita Selundupkan Ponsel dalam Pembalut untuk Suaminya di Tahanan
Seorang wanita berinisial S kedapatan menyelundupkan ponsel di dalam pembalut saat menjenguk suaminya yang ditahan di Rutan Cilodong pada Minggu (23/10/2017).
Ponsel merupakan alat yang dilarang dibawa oleh seorang tahanan dengan alasan apapun. S beralasan ponsel diperlukan untuk mempermudahnya berkomunikasi dengan sang suami.
S diketahui datang ke Rutan Cilodong bersama dengan anaknya. Menurut Sohibur, diamankannya S berawal saat ia menolak diperiksa oleh seorang sipir wanita dengan alasan sedang datang bulan atau haid.
Meski menolak, sang sipir tetap memeriksa S.
Saat diperiksa ini, S sempat meminta agar tak diperiksa di bagian kemaluannya. Namun, permintaan itu makin membuat petugas curiga.
S pun diminta masuk ke ruangan, lalu membuka celana dan pembalut yang dikenakannya.
"Setelah dibuka ternyata di dalam pembalut wanita ditemukan sebuah HP merk Blackberry warna hitam yang dibungkus dengan plastik," ucap Sohibur.
Akibat perbuatannya, S mendapat sanksi dilarang membesuk suaminya selama dua pekan. Ia juga diminta untuk menandatangani surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatannya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.