Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Penumpang Berterima Kasih dengan Modifikasi Rute Transjakarta

Kompas.com - 24/10/2017, 08:32 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Senyum terpancar dari wajah Ari (28) saat mengetahui bus transjakarta rute Monas-Ragunan yang dinaikinya sudah melintas di Jalan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada sekitar pukul 19.00, Senin (23/10/2017) sore kemarin. Sekitar setengah jam sebelumnya Ari naik bus tersebut dari Halte Tosari yang ada di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat.

Untuk ukuran lalu lintas Jakarta saat jam pulang kerja, waktu tempuh 30 menit dari Bundaran HI ke Mampang merupakan sesuatu yang istimewa. Apalagi di tengah kondisi hujan.

Bus transjakarta sebenarnya memiliki lajur khusus yang membuatnya bisa tak terjebak kemacetan. Namun lajur yang dikenal dengan istilah busway itu banyak yang dibongkar dalam beberapa bulan terakhir terkait adanya proyek infrastruktur, tak terkecuali di busway koridor enam yang rutin digunakan Ari.

Sejak ada pembangunan terowongan atau underpass di perempatan Mampang-Kuningan, Ari menyebut waktu tempuh dengan transjakarta saat jam pulang kerja dari kantor menuju rumah seringkali mencapai dua jam, bahkan bisa tiga jam. Tempat kerja Ari berlokasi di sekitar Bundaran HI. Tempat tinggalnya di Pejaten, Jakarta Selatan.

Baca juga : Naik Transjakarta Rute Modifikasi, Monas-Ragunan Jadi 75 Menit

"Biasa pulang kantor jam 18.30. Sampai rumah jam 21.00 atau jam 21.30," kata dia kepada Kompas.com dalam perjalanan dengan bus transjakarta, Senin kemarin.

Bus transjakarta rute Monas-Ragunan yang dinaiki Ari adalah bus rute modifikasi yang dioperasikan khusus untuk menghindari area proyek pembangunan underpass Mampang. Hal inilah yang membuat waktu tempuh bus bisa lebih cepat.

Dalam perjalanan dengan bus transjakarta pada Senin petang itu, Ari sudah turun di Halte Pejaten sekitar pukul 19.25. Ia menyatakan senang karena bisa cepat bertemu dengan istri dan anaknya di rumah.

Ia mengucapkan terima kasih kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno selaku orang yang menginstruksikan adanya rute modifikasi.

"Mudah-mudahan bisa kayak gini terus. Bisa cepat, lancar, masyarakat happy. Terima kasih Pak Sandiaga Uno atas instruksinya yang bagus banget," ucap Ari.

Harapan serupa juga disampaikan Panji (34), penumpang transjakarta lainnya yang satu bus dengan Ari.

Saat turun di Halte Ragunan sekitar pukul 19.40, Panji berujar biasanya pada waktu tersebut bus yang ditumpanginya masih terjebak kemacetan di sekitar proyek underpass Mampang.

Ia meminta agar rute modifikasi Monas-Ragunan diperbanyak, khususnya pada pagi hari.

"Karena tadi pagi belum ada. Jadi masih dua jam tadi pagi baru nyampe kantor," ujar pria yang juga berkantor di sekitar kawasan Bundaran HI itu.

Bus transjakarta rute modifikasi Monas-Ragunan yang ditumpangi Ari dan Panji tiba di Halte Ragunan sekitar pukul 19.40. Bus berangkat dari Halte Monas sekitar pukul 18.25. Artinya waktu tempuh yang dihabiskan hanya sekitar 75 menit.

Pada rute modifikasi Monas-Ragunan, bus tidak melintas di rute reguler yang biasanya, yaitu via Dukuh Atas-Kuningan, ataupun Semanggi-Gatot Subroto. Tujuannya untuk menghindari area proyek underpass Mampang yang beberapa bulan terakhir telah menyebabkan kemacetan parah di daerah itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Megapolitan
Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com