JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan langsung disambut aduan seorang wanita paruh baya bernama Hanna Kuntari ketika tiba di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (26/10/2017). Begitu membuka mulutnya, Hanna langsung berlinang air mata dan bercerita kepada Anies.
Hanna menderita stroke ringan sehingga membuatnya kesulitan berbicara. Dia datang ke Balai Kota untuk meminta rumah susun.
"Ibu sekarang tinggal di mana?" tanya Anies.
"Ciracas Pak, rumah susunnya dong, Pak," kata Hanna.
Baca juga : Pengaduan Warga, Tradisi di Balai Kota yang Diharapkan Terus Ada...
Anies sempat menanyakan keluarga Hanna. Hanna mengaku suami dan anaknya sudah meninggal. Anies pun meminta Hanna untuk mengajukan permohonan rusun itu.
Setelah selesai berbincang dengan Anies, Hanna kembali mendekati Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno yang baru datang. Hanna lagi-lagi menangis ketika meminta rusun kepada Sandi.
Baca juga : Anies Akan Evaluasi Proses Pengaduan Warga di Balai Kota
Salah seorang PNS yang melayani pengaduan warga mendekati Sandi. Dia mengatakan bahwa pengajuan rusun Hanna sudah masuk sejak tiga bulan lalu. Kini Hanna sudah mendapatkan nomor urut rusun dan tinggal menunggu ketersedian.
Hanna bukan warga yang terdampak penertiban Pemprov. Warga umum yang kurang mampu memang bisa mengajukan permohonan rusun. Namun, biasanya Pemprov DKI akan memprioritaskan warga yang terdampak penertiban.
Baca juga : Lihat Gaya Anies Layani Aduan Warga di Balai Kota, seperti Ahok...
"Ibu yang sabar Ibu ya," kata Sandi kepada Hanna.
"Sudah lengkap semua?" tanya Sandi kepada PNS.
"Sudah Pak, berkasnya sudah masuk ke Dinas Perumahan," kata PNS tersebut.