Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat ke Anies Nangis, Ibu Ini Tersedu Lagi Saat Mengadu ke Sandi

Kompas.com - 26/10/2017, 09:40 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan langsung disambut aduan seorang wanita paruh baya bernama Hanna Kuntari ketika tiba di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (26/10/2017). Begitu membuka mulutnya, Hanna langsung berlinang air mata dan bercerita kepada Anies.

Hanna menderita stroke ringan sehingga membuatnya kesulitan berbicara. Dia datang ke Balai Kota untuk meminta rumah susun.

"Ibu sekarang tinggal di mana?" tanya Anies.

"Ciracas Pak, rumah susunnya dong, Pak," kata Hanna.

Baca juga : Pengaduan Warga, Tradisi di Balai Kota yang Diharapkan Terus Ada...

Anies sempat menanyakan keluarga Hanna. Hanna mengaku suami dan anaknya sudah meninggal. Anies pun meminta Hanna untuk mengajukan permohonan rusun itu.

Setelah selesai berbincang dengan Anies, Hanna kembali mendekati Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno yang baru datang. Hanna lagi-lagi menangis ketika meminta rusun kepada Sandi.

Baca juga : Anies Akan Evaluasi Proses Pengaduan Warga di Balai Kota

Salah seorang PNS yang melayani pengaduan warga mendekati Sandi. Dia mengatakan bahwa pengajuan rusun Hanna sudah masuk sejak tiga bulan lalu. Kini Hanna sudah mendapatkan nomor urut rusun dan tinggal menunggu ketersedian.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melayani aduan warga di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (26/10/2017). KOMPAS.com/JESSI CARINA Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melayani aduan warga di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (26/10/2017).

Hanna bukan warga yang terdampak penertiban Pemprov. Warga umum yang kurang mampu memang bisa mengajukan permohonan rusun. Namun, biasanya Pemprov DKI akan memprioritaskan warga yang terdampak penertiban.

Baca juga : Lihat Gaya Anies Layani Aduan Warga di Balai Kota, seperti Ahok...

"Ibu yang sabar Ibu ya," kata Sandi kepada Hanna.

"Sudah lengkap semua?" tanya Sandi kepada PNS.

"Sudah Pak, berkasnya sudah masuk ke Dinas Perumahan," kata PNS tersebut.

 

Kompas TV Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ingin mengatur pengaduan warga agar tidak terpusat di balai kota.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Megapolitan
Menguak Penyebab Kebakaran Toko 'Saudara Frame' yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Menguak Penyebab Kebakaran Toko "Saudara Frame" yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Megapolitan
Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com