JAKARTA, KOMPAS. com - Wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno berjanji akan mengkaji ulang mengenai peraturan pendirian lokasi sementara (loksem) bagi para pedagang kaki lima (PKL) binaan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
"Kita akan kaji ulang. Kita enggak bisa menerjemahkannya patah-patah. Tapi harusnya enggak one size fits all. Enggak ada solusi itu satu untuk semuanya, " ujar Sandi di acara diskusi publik 'Melahirkan Juragan-juragan Betawi' di Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (27/10/2017) yang juga dihadiri oleh Sylviana Murni.
Hal ini diungkapkan Sandi saat menanggapi munculnya loksem-loksem di bawah flvover Pasar Pagi Asemka. Loksem-loksem tersebut didirikan di atas jalur pedestrian yang bertabrakan dengan Perda DKI No 8 tahun 2007 mengenai Ketertiban Umum.
Baca juga : Pedagang Asemka Pernah Direlokasi ke Pasar Perniagaan, tetapi Sepi
"Saya yakin Bu Sylvi (Sylviana Murni) mengerti banget (soal pengaturan loksem), nanti saya akan banyak telepon Bu Sylvi, " katanya.
Mengenai permasalahan ini, lanjut Sandi, dia berjanji akan mengunjungi pasar yang berdekatan dengan kawasan Kota Tua ini dalam waktu dekat.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswesan berjanji akan menyambangi Pasar Asemka. Saat itu, Anies tampak terkejut ketika mendengar kabar ada sejumlah kios yang dibangun di bawah flyover Pasar Pagi Asemka.
Baca juga : Bisakah Anies Bereskan Pasar Asemka?
"Wah, di bawah flyover, di mana itu?" ujar Anies saat menghadiri acara haul 50 tahun KH Mansyur di kawasan Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat, Minggu (22/10/2017).
Ia makin terkejut ketika mengetahui pembangunan kios-kios tersebut atas persetujuan Wali Kota Jakarta Barat, Anas Effendi.
Baca juga : Wali Kota: Kolong Flyover Asemka Dimanfaatkan daripada Jadi Belukar
"Wah nanti saya cek ke sana, iya nanti ke sana," ucap Anies.