Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar 9 Nama Korban Pabrik Mercon yang Sudah Teridentifikasi

Kompas.com - 30/10/2017, 10:02 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dari 47 kantong jenazah korban ledakan pabrik mercon di Kosambi, Tangerang, polisi baru mengidentifikasi sembilang jenazah. Masih ada 38 jenazah di RS Polri yang belum teridentifikasi.

Kesembilan kantong jenazah tersebut berhasil diidentifikasi dalam kurun waktu tiga hari atau sejak Jumat (27/10/2017) hingga Minggu (29/10/2017).

Adapun jenazah pertama yang berhasil diidentifikasi adalah Surnah, gadis 14 tahun asal Kosambi. Dia merupakan salah seorang pekerja di pabrik tersebut.

Jenazahnya diidentifikasi melalui pemeriksaan gigi, DNA, dan rekam medis oleh Tim Disaster Victims Identification (DVI). Kondisi jasadnya yang terbakar 100 persen membuat pemeriksaan tersebut menjadi satu-satunya jalan guna mengidentifikasinya.

Baca juga : Satu Lagi Korban Kebakaran Pabrik Mercon di Tangerang Meninggal Dunia

Keluarga korban menangis disamping peti berisi jenazah korban kebakaran pabrik kembang api seusai diserahterimakan di Posko Post Mortem di RS Polri Sukanto, Kramat Jati, Jakarta, Minggu (29/10/2017). Pada hari yang sama, lima jenazah berhasil diidentifikasi dan diserahterimakan kepada keluarga yakni Asep Angga Gunawan, Aminah Binti Ambeng, Maryati Binti Dai, Nilawati, dan Unia sehingga hingga kini jumlah jenazah yang berhasil diidentifikasi berjumlah sembilan dari total 47 kantong jenazah.ANTARA FOTO/APRILLIO AKBAR Keluarga korban menangis disamping peti berisi jenazah korban kebakaran pabrik kembang api seusai diserahterimakan di Posko Post Mortem di RS Polri Sukanto, Kramat Jati, Jakarta, Minggu (29/10/2017). Pada hari yang sama, lima jenazah berhasil diidentifikasi dan diserahterimakan kepada keluarga yakni Asep Angga Gunawan, Aminah Binti Ambeng, Maryati Binti Dai, Nilawati, dan Unia sehingga hingga kini jumlah jenazah yang berhasil diidentifikasi berjumlah sembilan dari total 47 kantong jenazah.
Kemudian tiga jenazah lainnya diidentifikasi pada Sabtu (28/10/2017). Identitas ketiga jenazah itu adalah yang pertama korban bernama Slamet Rahmat. Jenazah tersebut ada di dalam body bag nomor dua dengan nomor registrasi 355.

Slamet yang beralamat di Garut, Jawa Barat berhasil diidentifikasi melalui pemeriksaan DNA, gigi, dan rekam medis.

Baca juga : Korban Tewas Pabrik Mercon Dapat Santunan hingga Rp 180 Juta

"Kemudian yang kedua itu dengan body bag nomor 05 dengan nomor registrasi 338 bernama Marwati binti Atip, beralamat di Tangerang dan teridentifikasi melalui pemeriksaan DNA, gigi, dan medis," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, Sabtu lalu.

Jenazah korban ketiga teridentifikasi sebagai Sutrisna bin Alim yang beralamat di Tangerang dan teridentifikasi lewat pemeriksaan DNA, gigi, dan medis.

Shalat jenazah bagi korban pabrik mercon atas nama Maryanti Binti Dai di Kosambi, Tangerang, Minggu (29/10/2017).KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR Shalat jenazah bagi korban pabrik mercon atas nama Maryanti Binti Dai di Kosambi, Tangerang, Minggu (29/10/2017).
Pada Minggu kemarin, Tim DVI kembali mengidentifikasi sebanyak lima kantong jenazah lainnya.

"Tim DVI dari RS Bhayangkara di Kramat Jati, pada pukul 10.00 telah mengidentifikasi lima jenazah lagi," ujar Argo.

Baca juga : Menakertrans: Pengusaha Pabrik Mercon Harus Diberi Sanksi Berat

Kelima jenazah tersebut teridentifikasi atas nama:

1. Body bag (kantong jenazah) nomor 20/RSP/001 Nomor Registrasi 353, teridentifikasi sebagai Asep Angga Gunawan. Alamat Subang, Jawa Barat, melalui gigi, medis, dan properti.

2. Body bag nomor 14/RSP/001 Nomor Registrasi 347, teridentifikasi sebagai Aminah Binti Ambeng. Alamat Tangerang Banten, melalui DNA dan medis.

3. Body bag nomor 21/RSP/001 Nomor Registrasi 354, teridentifikasi sebagai Maryati Binti Da'i. Alamat Tangerang, Banten, melalui gigi dan medis.

4. Body bag nomor 46/RSP/001 Nomor Registrasi 382, teridentifikasi sebagai Nilawati. Alamat Tangerang, Banten, melalui medis dan properti.

5. Body bag nomor 01/RSP/001 Nomor Registrasi 334, teridentifikasi sebagai Unia. Alamat Tangerang, Banten, melalui DNA dan gigi.

Kompas TV Tiga di antaranya masih berada di ruang ICU karena kondisinya masih mengkhawatirkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Megapolitan
Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Megapolitan
Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com