Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baru 15 Korban Tewas Kebakaran Pabrik Mercon yang Teridentifikasi

Kompas.com - 30/10/2017, 14:54 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga Senin (31/10/2017) siang ini atau atau lima hari setelah kebakaran di pabrik mercon di Kosambi, Tangerang, pada Kamis lalu, sebanyak 15 jenazah, dari 49 korban tewas, sudah berhasil diidentifikasi identitasnya. Sebanyak sembilan jenazah diidentifikasi pada Jumat hingga Minggu kemarin. Enam jenazah lainnya baru diidentifikasi pada Senin ini.

"Selama dua hari kemarin data ante mortem (data korban sebelum meninggal) sudah banyak masuk dan alhamdulillah hari ini bisa berhasil mendapatkan enam identitas korban," kata Ketua Tim DVI RS Polri Kombes Pramujoko, saat jumpa pers di Posko Ante Mortem.

Baca juga : 12 Korban Kebakaran Pabrik Mercon Masih Dirawat di Rumah Sakit

Berikut adalah data 15 jenazah korban yang sudah teridentifikasi:

1. Surnah, alamat Tangerang, diidentifikasi melalui pemeriksaan gigi, DNA, dan medis.

2. Slamet Rahmat, alamat Garut, Jawa Barat, diidentifikasi melalui pemeriksaan DNA, gigi, dan rekam medis.

3. Marwati binti Atip, beralamat di Tangerang, teridentifikasi melalui pemeriksaan DNA, gigi, dan medis.

4. Sutrisna bin Alim, beralamat di Tangerang, diidentifikasi lewat pemeriksaan DNA, gigi, dan medis.

5. Asep Angga Gunawan, alamat Subang, Jawa Barat, teridentifikasi melalui gigi, medis, dan properti.

6. Aminah Binti Ambeng, alamat Tangerang Banten, teridentifikasi melalui DNA dan medis.

7. Maryati Binti Da'i, alamat Tangerang, Banten. Maryati teridentifikasi melalui gigi dan medis.

8. Nilawati, alamat Tangerang, Banten, teridentifikasi melalui medis dan properti.

9. Unia, alamat Tangerang, Banten, teridentifikasi melalui DNA dan gigi.

10. Halimah binti Saroni, alamat Tangerang, teridentifikasi melalui DNA, gigi, dan medis.

11. Robiyah. Alamat Tangerang, Banten. Robiyah teridentifikasi melalui DNA,gigi, dan medis.

12. Epih. Alamat Tangerang, Banten. Korban teridentifikasi melalui DNA, gigi, dan medis.

13. Ponih, alamat Tangerang, Banten, teridentifikasi melalui medis dan DNA.

14. Putri, alamat Tangerang, teridentifikasi melalui gigi, medis, dan properti.

15. Aryusli Hardiawan, alamat Tegal, Jawa Tengah, teridentifikasi melalui gigi, medis, dan properti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com