Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan soal Lampu "Runway" Bandara Halim yang Mati hingga Ganggu Penerbangan

Kompas.com - 31/10/2017, 13:35 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lampu landasan pacu atau runway Bandara Halim Perdanakusuma dilaporkan mati pada Senin (30/10/2017) malam. Akibatnya, runway tidak dapat digunakan untuk sementara selama sekitar enam jam.

Executive General Manager Bandara Halim, Kolonel Abdul Rasyid mengatakan tidak seluruh lampu runway Bandara Halim bermasalah. Sebab sebagian besar lampu masih menyala dengan tingkat pencahayaan yang normal.

"Ada penurunan terhadap kondisi fasilitas. Tapi tidak mati semua. Ada beberapa segmen yang intensitasnya rendah," kata Rasyid saat ditemui di Bandara Halim, Selasa (31/10/2017).

Meski tak seluruh lampu runway mati, Rasyid menyebut kondisi tersebut tetap memengaruhi penerbangan secara keseluruhan.

Sebab tidak sempurnanya nyala lampu di runway dapat mempengaruhi penglihatan pilot, terutama untuk pesawat yang hendak mendarat.

Baca juga : Berita Foto: Pagi yang Ramai di Soekarno-Hatta, Dampak Lampu Runway Halim Redup

Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, akhirnya diputuskan runway tidak difungsikan untuk sementara.

"Karena kondisi seperti itu kalau untuk pendaratan bisa menjadi confuse bagi pilotnya," ujar Rasyid.

Menurut Rasyid, matinya lampu runway mulai terjadi sekitar pukul 19.30 dan dapat diperbaiki sekitar pukul 01.30. Sehingga runway ditutup selama sekitar enam jam.

Rasyid mengakui waktu perbaikan memakan waktu yang cukup lama. "Panjang landasan 3.000 meter. Karena kita harus telusuri seluruhnya," ucap Rasyid.

Baca juga : Lampu Runway Bermasalah, Penerbangan di Bandara Halim Terganggu

Ada sekitar 20 penerbangan yang dilaporkan terdampak akibat kejadian matinya lampu runwa Bandara Halim pada Senin malam. Dari 20 penerbangan, 17 dialihkan ke Bandara Soekarno-Hatta, sedangkan tiga tetap di Halim namun dengan penundaan sekian jam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com