Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Hiburan Merasa Tak Dirangkul Anies-Sandi

Kompas.com - 31/10/2017, 15:46 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pengusaha tempat hiburan yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Hiburan Jakarta merasa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak merangkul mereka sebagai salah satu pemangku kepentingan di Ibu Kota.

Hal itu diungkapkan Ketua Asosiasi Pengusaha Hiburan Jakarta, Gea Hermansyah, setelah menampung keluhan para pengusaha menyusul apa yang dialami Hotel dan Griya Pijat Alexis di Jakarta Utara.

Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu memutuskan tidak memperpanjang izin operasional Hotel dan Griya Pijat Alexis. Izin untuk Alexis berakhir pada 27 Oktober 2017.

"Kalau tidak segera dibuka ruang dialog antara pengusaha dan pemda, malah lucu. Pengusaha jadi tidak merasa dibina dan dilindungi oleh pemda," kata Gea melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Selasa (31/10/2017).

Baca juga : Manajemen Alexis: Kami Bayar Pajak Rp 30 Miliar per Tahun

Gea menjelaskan, para pengusaha hiburan di Jakarta resah melihat apa yang menimpa Alexis. Dari kacamata pengusaha, manajemen Alexis selama ini telah mengikuti prosedur perizinan yang seharusnya dan tidak melakukan pelanggaran apapun, termasuk pelanggaran hukum.

Namun tempat itu tidak diperpanjang izin usahnya karena dianggap memfasilitasi tindak asusila.

Terkait masalah Alexis itu, Gea mengaku masih berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dan anggota asosiasi yang lain. Mereka akan menggelar rapat untuk menentukan sikap dan langkah selanjutnya dalam menyikapi kebijakan Pemprov DKI Jakarta yang tidak memperpanjang izin operasional Alexis.

"Akan saya sampaikan apa yang akan dilakukan selanjutnya setelah kami mengadakan pertemuan dengan pengusaha-pengusaha hiburan besar, rencananya pertemuan digelar malam ini," kata  Gea.

Izin usaha Alexis berakhir pada 27 Oktober 2017. Kini manajemen Alexis merumahkan sekitar 1.000 pekerjanya, mulai dari karyawan tetap sampai pekerja harian lepas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com