JAKARTA, KOMPAS.com - Seluruh rangkaian konstruksi mass rapid transit (MRT) telah tersambung dari Bundaran Hotel Indonesia hingga Lebak Bulus. Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, tersambungnya konstruksi MRT ditandai dengan dipasangnya box girder terakhir di konstruksi layang pada Selasa (31/10/2017).
"Tadi kami selesaikan di depan RS Siloam (TB Simatupang) itu pengangkatan box girder terakhir," ujar William, di Lebak Bulus, Selasa siang.
William menjelaskan, dari Lebak Bulus hingga Patung Pemuda Senayan terdapat 3.331 box girder. Boks girder yang ditopang kolom tersebut tingginya bervariasi, dari 3,24 meter yang terendah, hingga 21,19 meter yang tertinggi tepatnya di atas Tol JORR.
Menurut William, setelah konstruksi utama terpasang, pihaknya akan berfokus pada pembangunan stasiun. Detail konstruksi seperti parapet atau pagar akan dikerjakan bersamaan.
"Hari-hari ke depan konstruksi fokus di depo dan stasiun, di jalur utama tinggal pasang parapet, tapi nggak utama," katanya.
Baca juga : Bebaskan Lahan MRT, 16 Kementerian dan Lembaga Dilibatkan
Hingga 25 Oktober 2017, pengerjaan konstruksi MRT Jakarta telah mencapai 83,07 persen dengan rincian struktur layang sebesar 74,64 persen dan struktur bawah tanah sebesar 91,57 persen. Konstruksi MRT ditargetkan akan rampung pada 2018 dan siap beroperasi pada 2019.