JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Ketua Tim Sinkronisasi Anies Baswedan-Sandiaga Uno, yaitu Sudirman Said, mengatakan, proyek reklamasi di Teluk Jakarta saat ini tidak sesuai dengan rancangan awal yang diatur dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 52 tahun 1995 tentang Reklamasi Pantai Utara. Sudirman menyampaikan hal itu setelah bertemu Anies-Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (1/11/2017).
"Kalau dilihat Keppres 52 Tahun 1995 itu jelas sekali bahwa yang dikerjakan sekarang itu sama sekali jauh dari apa yang dirancang di awal," kata Sudirman.
Salah satu ketidaksesuaian itu, kata Sudirman, yakni penggunaan terminologi "pulau". Dalam Keppres tersebut tidak ada penulisan istilah pulau.
"Kata-kata pulau itu, kan, muncul belakangan. Jadi itu yang harus diluruskan," katanya.
"Karena itu, yang tidak akan dilaksanakan adalah membangun pulau-pulau itu, pulau-pulau yang belum dibangun itu. Itu yang dimaksud dengan tidak akan melanjutkan reklamasi," ujar Sudirman.
Baca juga : Sudirman Said Temui Anies-Sandi Bahas Proyek Reklamasi
Sudirman menyatakan, pulau-pulau yang sudah dibangun tidak mungkin dibongkar. Dia menyebut pulau-pulau itu harus dimanfaatkan sesuai peraturan perundang-undangan. Sudirman mengingatkan Anies-Sandi untuk melakukan kajian mendalam soal pemanfaatan pulau yang sudah dibangun.
"Pulau yang sudah dibangun sudah jelas siapa pun mengatakan tidak mungkin dibongkar, dibongkar malah akan menimbulkan masalah lingkungan. Jadi dimanfaatkan," kata Sudirman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.