Salah satu pernyataan Anies dalam pidato pelantikannya memberikan sinyal positif untuk ini. Anies menyampaikan bahwa ia dan Sandi dilantik menjadi gubernur dan wakil gubernur bukan bagi para pemilih Anies-Sandi saja, tapi bagi seluruh warga Jakarta. Anies pun menegaskan bahwa kini saatnya bergandengan sebagai sesama saudara dalam satu rumah untuk memajukan kota Jakarta.
Tantangan selanjutnya dalam merajut kebersamaan adalah pengelolaan media sosial. Sebagian besar orang, seperti yang disampaikan Zygmunt Bauman, sosiolog dari Polandia, menggunakan media sosial bukan untuk menyatukan diri. Bukan pula untuk membuka horizon mereka lebih luas, melainkan meletakkan mereka di zona nyaman di mana suara yang mereka dengar hanya pantulan dari suara mereka sendiri.
Media sosial sangatlah berguna, mereka menyediakan kesenangan, kenyamanan, tetapi media merupakan jebakan.
Fenomena yang sama terjadi di Jakarta. Pengguna media sosial hanya ingin mendengar apa yang ingin mereka dengar, bukannya mencoba untuk memahami perbedaan pandangan di antara mereka.
Dengan mudah mereka share, meng-add teman yang mereka inginkan, ataupun delete teman yang tidak mereka inginkan hanya karena perbedaan pandangan. Sehingga, setiap ada informasi yang sesuai aspirasi mereka dengan mudahnya mereka percaya tanpa berusaha untuk mengecek. Di sinilah polarisasi berawal dan semakin mengental.
Anies-Sandi termasuk pemimpin yang sangat fasih bermedia sosial. Harapannya, media sosial hanya dijadikan salah satu sarana bagi Anies-Sandi dalam mengecek aspirasi warga Jakarta. Mengingat sering kali warga luar Jakarta yang memberikan kritik mengenai pembangunan di Jakarta tanpa melihat langsung dan mencoba mempelajari situasinya terlebih dahulu sebelum berkomentar.
Distorsi informasi seperti ini, jika tidak dipilah dengan baik, bakal bisa menghambat usaha Anies-Sandi membangun kebersamaan di antara seluruh warga Jakarta.
Tantangan terakhir bagi Anies-Sandi dalam membangun kebersamaan di Jakarta adalah bagaimana menjalin kerja sama dengan pihak legislatif agar pembangunan Jakarta bisa berjalan dengan lebih optimal.
Menjalin kerja sama dengan pihak legislatif bukan dalam konteks bagi-bagi proyek agar kebijakan dan program Anies-Sandi berjalan mulus tanpa gangguan dari pihak legislatif. Konteksnya mencari jalan tengah dalam setiap perbedaan pendapat yang terjadi tanpa mengorbankan prinsip-prinsip good governance, apalagi melanggengkan perilaku koruptif.
Perjuangan
Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata, ujar almarhum WS Rendra. Begitu banyak kata yang telah terucap oleh Anies-Sandi kala kampanye. Berbagai janji pun telah dilontarkan. Dan, warga DKI Jakarta pun telah memberikan kepercayaan kepada Anies-Sandi sebagai pemimpin baru mereka.
Saatnya Anies-Sandi membuktikan kata-kata mereka, menunaikan janji-janji mereka, krena sekarang saatnya bekerja. Bukan lagi untaian kata yang dinanti, melainkan kerja nyata. Wajah Jakarta di masa depan bergantung pada kerja nyata di bawah kepemimpinan mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.