Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepekan Setelah Ledakan Pabrik Mercon, 17 Kantong Jenazah Masih Ada di RS Polri

Kompas.com - 02/11/2017, 15:42 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Sepekan berlalu sejak meledaknya pabrik mercon di Kosambi, Tangerang, Kamis (26/10/2017). Sebanyak 17 kantong berisi jenazah korban ledakan saat ini masih berada di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (2/11/2017).

Belasan jenazah tersebut masih belum bisa diidentifikasi Tim Disaster Victims Identification (DVI) RS Polri. Hingga hari ini, sudah 32 jenazah teridentifikasi Tim DVI.

Sejak awal terjadinya ledakan tersebut, RS Polri menerima 47 kantong jenazah. Setelah diperiksa, dari 47 kantong tersebut, sebanyak 44 kantong berisi jenazah utuh dalam artian bisa dibedakan jenis kelaminnya, sedangkan tiga kantong lainnya hanya berupa bagian-bagian tubuh yang tidak bisa dilihat jenis kelaminnya.

"Tiga kantong jenazah lainnya itu berisi jasad yang tidak bisa ditentukan jenis kelaminnya karena bagian kelaminnya tidak ada. Pinggang ke atas saja, ke bawahnya terbakar," ucap Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati Kombes Edy Purnomo, Senin (30/10/2017) silam.

Baca juga : Polisi: Tak Ada Biaya Pengambilan Jenazah Korban Kebakaran Mercon

Dari 44 kantong jenazah, 14 di antaranya berjenis kelamin laki-laki dan 30 lainnya berjenis kelamin perempuan.

Kemudian, tambahan dua kantong jenazah lagi tiba di RS Polri pada Senin (30/10/2017) sore. Dua jenazah itu datang berkat olah TKP kedua yang dilakukan polisi pada hari yang sama.

Saat itu, Edy mengatakan bahwa dua kantong jenazah tersebut berisi satu jenazah utuh dan potongan tubuh manusia di kantong lainnya.

"Jadi satu jasad, satu body property (serpihan tubuh manusia). Keduanya ditemukan di tempat terpisah," kata dia.

Kendati demikian, pihak RS Polri memastikan bahwa seluruh jenazah sudah diproses identifikasi namun belum diketahui identitasnya.

Sementara itu, pantauan Kompas.com di Posko Antemortem RS Polri saat ini terlihat sepi. Sudah tidak ada keluarga yang menyerahkan data antemortem anggota keluarganya.

Polisi pun belum memastikan apakah hari ini ada jenazah yang bisa diidentifikasi seperti yang mereka lakukan selama sepekan ke belakang.

"Belum ada info (soal rilis identitas korban kebakaran)," ucap Kepala Bidang Pelayanan RS Polri Kombes Sumirat saat dikonfirmasi.

Kompas TV Tim DVI RS Polri kembali identifikasi 6 jenazah korban meninggal dunia kebakaran pabrik kembang api Kosambi Tangerang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonor untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonor untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com