JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Tim Disaster Victims Identification atau DVI Rumah Sakit Polri Kramatjati Kombes Pramujoko mempertimbangkan pilihan untuk menguburkan secara massal sejumlah jenazah korban ledakan pabrik mercon di Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten, yang terjadi pada Kamis pekan lalu.
Namun, hal tersebut merupakan opsi terakhir ketika pihaknya sudah tak lagi bisa mengidentifikasi jenazah para korban tersebut.
"Ini opsi terakhir dari kami dengan catatan, setelah semua sampel DNA yang ada tidak bisa untuk mengidentifikasi korban, maka ada beberapa jenazah yang mungkin akan dikuburkan bersama atau secara massal," kata Pramujoko saat jumpa pers di Posko Ante Mortem RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Kamis (2/11/2017).
Baca juga : Polisi Kesulitan Identifikasi Jenazah Korban Kebakaran Pabrik Mercon
Sampai saat ini, pengujian sampel DNA masih dilakukan Tim DVI RS Polri.
Pramujoko menegaskan, opsi menguburkan secara massal jenazah tersebut akan dilakukan ketika timnya sudah tak bisa lagi mengidentifikasi dengan menggunakan data yang ada.
"Kemungkinan nanti ada satu, dua, atau empat jenazah yang tidak bisa kami identifikasi, tetapi mungkin bisa juga semua kami identifikasi," katanya.
Pramujoko juga menegaskan belum akan mengakhiri proses identifikasi jenazah korban. Penghentian proses identifikasi hanya akan terjadi apabila memenuhi dua syarat.
"Saya katakan kapan identifikasi ini berkahir. Ada dua kriteria yang bisa menghentikannya, pertama ketika semua jenazah sudah teridentifkasi dan kedua ketika kami mentok, semua teknik sudah dilaksanakan, tetapi tetap tidak bisa teridentifikasi. Kami sekarang masih berjuang dengan pemeriksaan DNA karena banyak sampel DNA yang belum diuji," kata Pramujoko.
Baca juga : Sepekan Setelah Ledakan Pabrik Mercon, 17 Kantong Jenazah Masih Ada di RS Polri
Hari ini, Tim DVI RS Polri kembali mengidentifikasi satu jenazah korban ledakan pabrik mercon milik PT Panca Buana Cahaya Sukses itu.
"Hari ini hanya satu korban yang teridentifikasi, yakni jenazah dalam body bag nomor 07. Teridentifikasi sebagai Saroh binti Using, warga Tangerang, Banten," katanya.
Dengan diidentifikasinya jenazah Saroh, total jenazah yang telah diketahui identitasnya menjadi 33 orang dari 49 kantong jenazah di RS Polri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.