Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandi Sebut Teman-teman Tukang Ojek yang Membentaknya Minta Maaf

Kompas.com - 03/11/2017, 16:38 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, teman-teman pengemudi ojek pangkalan yang membentaknya saat berlari di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (3/11/2017) pagi, sudah meminta maaf. Sandi meyakini pengemudi ojek online itu tidak mengenalnya.

"Saya yakin dia enggak tahu siapa saya. Walaupun teman-temannya sih tahu, teman-temannya nyamperin (Sandi) terus minta maaf karena dia mengucapkan kata-kata yang kayak begitu," ujar Sandi di Masjid Cut Meutia, Menteng, Jakarta Pusat.

Sandi dibentak karena mengingatkan pengemudi ojek yang melawan arah. Ke depannya, Sandi mengimbau agar orang yang diingatkan tidak balik marah.

"Bukan kami mau galak sama mereka, enggak. Tapi kami ingin lebih disiplin karena apa yang dilakukan itu, satu melanggar aturan, nomor dua membahayakan," kata Sandi.

Baca juga : Dibentak Ojek Pangkalan, Sandi Bilang Dia Enggak Tahu Siapa Saya

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno (kanan) berlari menuju Balai Kota, di Jakarta, Jumat (20/10/2017). Pada hari keempat setelah pelantikan, Sandiaga Uno memulai kegiatan dengan berlari dari kediamannya di Selong, Kebayoran Baru, Jakarta, menuju Balai Kota. ANTARA FOTO / GALIH PRADIPTA Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno (kanan) berlari menuju Balai Kota, di Jakarta, Jumat (20/10/2017). Pada hari keempat setelah pelantikan, Sandiaga Uno memulai kegiatan dengan berlari dari kediamannya di Selong, Kebayoran Baru, Jakarta, menuju Balai Kota.
Sandi mengawali aktivitasnya hari ini dengan berlari dari rumahnya di Jalan Pulombangkeng Nomor 5, Jakarta Selatan, menuju Monas, Jakarta Pusat.

Dia berlari melewati Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, hingga Monas. Setibanya di Monas, Sandi bercerita, selama berlari dirinya dibentak pengemudi ojek pangkalan di kawasan Tanah Abang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Megapolitan
Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Megapolitan
Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Megapolitan
Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com