Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandi Rogoh Kocek Sendiri Boyong Pemenang Sayembara Sepatu ke Italia

Kompas.com - 03/11/2017, 17:27 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memastikan penyelenggaraan sayembara pantofel tak menggunakan APBD. Sandi menggunakan uang pribadinya untuk memboyong pemenang sayembara ke Italia.

"Jadi ini (sayembara pantofel pakai) uang pribadi," kata Sandi di Jakarta Creative Hub, Jakarta, Jumat (3/11/2017).

Sebanyak tiga orang pemenang sayembara akan diajak mengunjungi pabrik sepatu UKM di Italia.

Sandiaga mengatakan, kebanyakan produsen sepatu di Italia membuat sepatu handmade. Sepatu tersebut harganya mahal karena hanya diproduksi dalam jumlah yang terbatas.

Baca juga : Sandiaga Berencana Bawa Pemenang Sayembara Pantofel ke Italia

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Jakarta Creative Hub, Jumat (3/11/2017). KOMPAS.com/JESSI CARINA Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Jakarta Creative Hub, Jumat (3/11/2017).
Dia ingin pemenang sayembaranya bisa belajar membuat sepatu yang diburu petinggi mancanegara itu.

"Saya juga ingin pemenang sayembaranya bisa membesarkan usahanya dan ciptakan lapangan kerja," kata dia.

Baca juga : Cari Pantofel Nyaman untuk Blusukan, Sandiaga Akan Buat Sayembara

Sandi menggelar sayembara ini untuk mencari sepatu yang nyaman dan cocok dengan aktivitasnya. Selama ini, dia sering menggunakan sepatu lari untuk bekerja.

Padahal sepatu lari itu tidak sesuai dengan ketentuan Pergub Nomor 32 Tahun 2016 tentang Pakaian Dinas. Akhirnya dia membuat sayembara ini untuk mencari sepatu pantofel hitam sesuai pergub tetapi cocok dengan aktivitasnya.

Ada tiga kategori sayembara yang bisa diikuti oleh pengusaha UKM.

Kategori pertama adalah sayembara desain sepatu untuk yang hanya bisa mendesain tanpa produksi, kedua kategori sayembara desain dan produksi sepatu bagi peserta yang bisa mendesai dan membuat sepatunya. Kategori ketiga adalah sayembara desain kotak sepatu.

Ada tim kurator yang akan memilih 20 peserta terbaik. Nantinya, 20 peserta terbaik akan dibina oleh owner sepatu lokal BRO.DO.

Jumat ini baru launching sayembaranya saja, pendaftaran dilakukan pada 10 November sampai 10 Desember. Proses sayembara akan berakhir pada 14 Februari 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com