Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bina Marga DKI Klaim Proyek Jembatan Layang Miliki Analisis Dampak Lalu Lintas

Kompas.com - 03/11/2017, 20:35 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Kepala Bidang Simpang dan Jalan Tak Sebidang Dinas Bina Marga DKI Jakarta Heru Suwondo menampik bahwa beberapa proyek infrastruktur yang tengah dibangun di Ibu Kota tidak memiliki analisis dampak lalu lintas (amdal lalin).

"Semua kegiatan kami ada amdal lalinnya," ucap Heru kepada Kompas.com, Jumat (3/11/2017).

Enam proyek infrastruktur simpang tak sebidang berupa fly over (jembatan layang) dan underpass (terowongan) yang tengah dibangun saat ini, menurut  Heru, telah memenuhi kriteria, termasuk soal pengaturan lalu lintas di sekitar lokasi proyek.

"Pada saat pelaksanaan perlu lagi dibuat amdal lalin dan tak hanya pada masa pelaksanaan, tetapi juga pascakonstruksi. Itu pun dilakukan oleh enam kegiatan simpang tak sebidang," ujar Heru.

Baca juga : DKI Tak Hentikan Pembangunan "Flyover" meski Tanpa Analisis Dampak Lalu Lintas

Menurut Heru, pengaturan lalu lintas di sekitar proyek pembangunan enam simpang tak sebidang selalu dibahas ketika rapat bersama Polda Metro Jaya dan Dinas Perhubungan.

"Jadi, intinya kami selalu berkoordinasi dengan kepolisian dan dishub terkait itu," ujarnya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan, 10 proyek infrastruktur yang sedang dibangun di Jakarta tidak memiliki analisis mengenai dampak lalu lintas.

Hal itu diketahui setelah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan rapat koordinasi bersama Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (1/11/2017).

"Ternyata, di 10 titik itu tidak pernah dilakukan amdal lalin, analisis mengenai dampak lingkungan lalu lintas, sehingga proyek-proyek itu dilakukan punya dampak lalu lintas yang tidak pernah diantisipasi sebelumnya," kata Anies.

Kesepuluh proyek itu mencakup enam ruas pembangunan flyover dan underpass, kereta ringan (LRT) yang dikerjakan pemerintah pusat dan Pemprov DKI Jakarta, serta angkutan massal cepat (MRT) Jakarta.

Kompas TV Kepadatan lalu lintas terus terjadi di perempatan Kuningan, Jakarta Selatan, selama pembangunan proyek "underpass" Mampang-Kuningan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com