JAKARTA, KOMPAS. com - Wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku prihatin dengan kejadian jatuhnya overhead catenary system (OCS) parapet seberat tiga ton di Jalan Wijaya II, Jakarta Selatan, pada Jumat (3/11/2017) malam.
"Pertama-rama saya prihatin atas kejadian tersebut dan semoga yang tertimpa segera pulih dan dapat beraktivitas seperti biasa lagi," ujarnya di kawasan BSD, Serpong, Tangerang, Sabtu (4/10/2017).
Ia berpesan kepada PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta untuk tetap menjaga standar keamanan pengerjaan proyek.
"Saya titip sama temen-temen MRT, karena dikebut kan ini harus operation Maret 2019, jangan sampai aspek keselamatan dikompromi, kita harus jaga, safety first," tuturnya.
Ia mengatakan, dengan adanya kejadian tersebut menandakan perlu dievaluasinya pengerjaan proyek infrastruktur di Jakarta.
"Ke depan kalau bangun infrastruktur harus ada Amdal lalinnya (lalu lintas) dan harus dipastikan sosialisasinya cukup," kata dia.
Overhead catenary system (OCS) parapet sekitar pukul 21.00 di Kebayoran, Jakarta Selatan. Awalnya, parapet akan dipasang menggunakan truk crane berkapasitas 10 ton dengan posisi di atas lintasan MRT yang sudah rampung.
Baca juga : Beton MRT yang Jatuh di Kebayoran Mengenai Pengendara Motor
Namun saat pemasangan, tiba-tiba crane tidak beroperasi dengan stabil, menyebabkan OCS parapet jatuh. Sebelum terjatuh ke jalan, OCS parapet sempat tertahan truk crane dan parapet yang telah terpasang.
"Hingga pukul 23.00 WIB, proses evakuasi di lapangan sedang berlangsung dan perwakilan manajemen MRT Jakarta dan kontraktor dalam perjalanan menuju ke RS Pertamina untuk memastikan korban mendapatkan perawatan yang memadai," ujar Corporate Secretary PT MRT Jakarta, Tubagus Hikmatullah, Jumat.
Hikmat mengatakan, pengendara motor yang terkena beton pembatas atau parapet konstruksi layang mass rapid transit (MRT) yang jatuh tidak mengalami luka berat.
Korban yang diketahui bernama Syamsuddin itu mengalami memar di kaki. "Korban atas nama Syamsuddin. Luka di pergelangan kaki memar, tidak ada luka serius," sebutnya.
Baca juga : Memar di Kaki, Pengendara Motor yang Terkena Beton MRT Sudah Boleh Pulang dari RS
Hikmat menuturkan, Syamsuddin segera dibawa ke Rumah Sakit Pertamina oleh pihak kontraktor untuk diobati. Syamsuddin sudah diperbolehkan pulang setelah menjalani pemeriksaan.