DEPOK, KOMPAS.com - Pekerja rumah tangga (PRT) yang menjadi korban pembunuhan di perumahan Pesona Mungil II Blok AB 20, Sukmajaya, Kota Depok, yaitu Samsiah (40), diketahui tengah hamil sekitar 4 bulan.
Kompas.com mendatangi lokasi kejadian pada Senin (6/11/2017) dan bertemu dengan Alexander yang merupakan tetangga dari Gultom. Samsiah tinggal di rumah Gultom, rektor Universitas Negeri Medan di Sumatra utara.
Berdasarkan penuturan Alexander, keluarga Gultom sejak Sabtu pagi pekan lalu telah pergi menghadiri suatu acara di sebuah hotel dengan membawa serta anak-anaknya. Sehingga, di rumah tersebut hanya tinggal Samsiah.
Pada Minggu pagi kemarin, Samsiah masih terlihat pergi ke pasar untuk berbelanja layaknya PRT pada umumnya. Alexander pun sempat menegurnya saat Samsiah meninggalkan rumah.
Baca juga : Sebelum PRT di Depok Terbunuh, Pria Bermotor Terlihat Mondar-mandir
Pada sekira pukul 10.00 WIB Samsiah terlihat kembali dengan membawa barang belanjaan. Tak berapa lama, sekira pukul 11.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB, Alexander mendengar suara gaduh dari samping tembok yang berdampingan langsung dengan rumahnya.
"Ada suara gaduh sekitar jam 11 sampai jam 12 itu, saya kira sedang pindah barang, ternyata begitu ada kejadian ini saya baru tahu kalau itu pembunuhan, tidak ada suara minta tolong juga soalnya. Hanya suara gaduh seperti benturan saja," kata Alexander.
Alexander mengetahui itu peristiwa pembunuhan setelah keluarga Gultom pulang ke rumah pada Minggu sore. Pada saat itu, keluarga Gultom kesulitan untuk masuk ke rumah karena kondisi rumah terkunci dari dalam.
Salah seorang anak Gultom kemudian memutuskan untuk naik ke lantai 2 rumahnya melalu pintu samping. Dari situlah didapati kalau Samsiah sudah terbujur kaku di kamarnya dengan kondisi bersimbah darah dengan luka tusukan di perut dan memar di wajah.
Keluarga lantas melaporkan hal tersebut ke RT setempat dan kepolisian untuk selanjutnya dilakukan penyidikan.
Jenazah Samsiah yang berasal dari Kampung Cikandu RT 008/004, Ciherang, Naringgul, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat tersebut lantas dibawa ke Rumah Sakit Polri. Berdasarkan rekaman CCTV yang ditunjukan Alexander kepada Kompas.com, terlihat satu orang pengendara sepeda motor matic dua kali menyambangi rumah majikan Samsiah.
Pertama pada sekitar pukul 08.00 WIB dan kedua pada pukul 11.00 WIB.
"Selain penghuni tidak mungkin orang lain masuk ke sini, karena ini buntu," kata Alexander.
Pada sekitar pukul 12.00 siang, atau yang menurut Alexander setelah suara gaduh yang berasal dari rumah keluarga Gultom tersebut hilang, pria dengan motor matic itu terlihat berlalu meninggalkan area blok AB 20.
Setelah jenazah ditemukan, hanya handphone korban yang tidak ada di tempat, barang berharga lainnya masih tetap utuh di tempatnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.