Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Terbunuhnya PRT yang Sedang Hamil 4 Bulan di Depok

Kompas.com - 06/11/2017, 20:07 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Pekerja rumah tangga (PRT) yang menjadi korban pembunuhan di perumahan Pesona Mungil II Blok AB 20, Sukmajaya, Kota Depok, yaitu Samsiah (40), diketahui tengah hamil sekitar 4 bulan.

Kompas.com mendatangi lokasi kejadian pada Senin (6/11/2017) dan bertemu dengan Alexander yang merupakan tetangga dari Gultom. Samsiah tinggal di rumah Gultom, rektor Universitas Negeri Medan di Sumatra utara.

Berdasarkan penuturan Alexander, keluarga Gultom sejak Sabtu pagi pekan lalu telah pergi menghadiri suatu acara di sebuah hotel dengan membawa serta anak-anaknya. Sehingga, di rumah tersebut hanya tinggal Samsiah.

Pada Minggu pagi kemarin, Samsiah masih terlihat pergi ke pasar untuk berbelanja layaknya PRT pada umumnya. Alexander pun sempat menegurnya saat Samsiah meninggalkan rumah.

Baca juga : Sebelum PRT di Depok Terbunuh, Pria Bermotor Terlihat Mondar-mandir

Pada sekira pukul 10.00 WIB Samsiah terlihat kembali dengan membawa barang belanjaan. Tak berapa lama, sekira pukul 11.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB, Alexander mendengar suara gaduh dari samping tembok yang berdampingan langsung dengan rumahnya.

"Ada suara gaduh sekitar jam 11 sampai jam 12 itu, saya kira sedang pindah barang, ternyata begitu ada kejadian ini saya baru tahu kalau itu pembunuhan, tidak ada suara minta tolong juga soalnya. Hanya suara gaduh seperti benturan saja," kata Alexander.

Alexander mengetahui itu peristiwa pembunuhan setelah keluarga Gultom pulang ke rumah pada Minggu sore. Pada saat itu, keluarga Gultom kesulitan untuk masuk ke rumah karena kondisi rumah terkunci dari dalam.

Salah seorang anak Gultom kemudian memutuskan untuk naik ke lantai 2 rumahnya melalu pintu samping. Dari situlah didapati kalau Samsiah sudah terbujur kaku di kamarnya dengan kondisi bersimbah darah dengan luka tusukan di perut dan memar di wajah.

Keluarga lantas melaporkan hal tersebut ke RT setempat dan kepolisian untuk selanjutnya dilakukan penyidikan.

Jenazah Samsiah yang berasal dari Kampung Cikandu RT 008/004, Ciherang, Naringgul, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat tersebut lantas dibawa ke Rumah Sakit Polri. Berdasarkan rekaman CCTV yang ditunjukan Alexander kepada Kompas.com, terlihat satu orang pengendara sepeda motor matic dua kali menyambangi rumah majikan Samsiah.

Pertama pada sekitar pukul 08.00 WIB dan kedua pada pukul 11.00 WIB.

"Selain penghuni tidak mungkin orang lain masuk ke sini, karena ini buntu," kata Alexander.

Pada sekitar pukul 12.00 siang, atau yang menurut Alexander setelah suara gaduh yang berasal dari rumah keluarga Gultom tersebut hilang, pria dengan motor matic itu terlihat berlalu meninggalkan area blok AB 20.

Setelah jenazah ditemukan, hanya handphone korban yang tidak ada di tempat, barang berharga lainnya masih tetap utuh di tempatnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com