Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Sandi, Ada Mafia Jadwal Jual Namanya untuk Minta Uang

Kompas.com - 07/11/2017, 11:42 WIB
Nursita Sari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, ada oknum yang memanfaatkan jadwal kegiatannya sehari-hari untuk meminta uang kepada pihak tertentu. Sandi menyatakan hal tersebut saat enggan menjelaskan lokasi pembangunan rumah dengan down payment (DP) atau uang muka 0 rupiah.

Sandi enggan menjelaskan lokasi pembangunan rumah dengan DP nol rupiah agar tidak ada permainan harga tanah.

"Jangankan lokasi rumah, jadwal saya saja ini sekarang sudah ada spekulasi kalau informasinya bocor," ujar Sandi, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (7/11/2017).

Baca juga : Sandi Enggan Ungkap Lokasi Lahan DP 0, Walau Ditanya 20 Kali

Sandi bercerita, pada Senin (6/11/2017) kemarin, dia dijadwalkan menghadiri ulang tahun sebuah stasiun radio pukul 20.00 WIB. Ada oknum yang mengetahui jadwal tersebut lalu mengaku sebagai ajudan Sandi dan menghubungi panitia untuk meminta uang.

"Sekitar jam 14.00, ada yang menelepon (panitia), namanya sama dengan ajudan saya, nomor rekening sama, minta dikirim Rp 50 juta untuk spekulasi itu," kata Sandi.

"Itu katanya mereka hampir mengirim. Permintaannya dari Rp 50 juta sampai Rp 25 juta untuk memastikan kehadiran saya dan menyiapkan keamanan," tambah dia.

Sandi mengingatkan kepada masyarakat bahwa dia tidak pernah memungut biaya sedikit pun untuk menghadiri undangan.

"Sekarang sudah ada mafia jadwal. Jadi saya sampaikan kepada seluruh masyarakat yang mengundang kehadiran saya, baik yang resmi maupun yang tidak resmi, saya enggak pernah mengutip biaya kalau datang," ujarnya.

Kompas TV Anies - Sandi mendatangi kediaman Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi pada Senin (6/11) siang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com