Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SMAN 46 dan SMAN 29 Akan Keluarkan Siswa yang Terlibat Tawuran

Kompas.com - 07/11/2017, 20:22 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Bidang Humas SMAN 29 Jakarta, Risma, membenarkan polisi telah memeriksa siswa-siswanya yang diduga terlibat dalam tawuran di Gandaria pada 27 Oktober lalu. Tawuran itu menewaskan Indra Fajaruddin (17), mantan siswa SMAN 46.

Menurut Risma, hingga saat ini pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan untuk mengambil tindakan terhadap siswa yang diduga terlibat atau bahkan bertanggungjawab atas kematian Indra.

"Kami masih menunggu dari kepolisian. Kebijakan kami kalau memang benar terbukti, poinnya langsung 100 itu sudah maksimal dan segera dikeluarkan," kata Risma ketika dihubungi, Selasa (7/11/2017).

Baca juga : SMAN 46: Siswa Tewas akibat Tawuran Sudah Dikeluarkan Tahun Lalu

Hal senada disampaikan Subki, Wakil Bidang Humas SMAN 46 Jakarta. Subki mengatakan hampir setiap tahun ada siswa yang dikeluarkan lantaran terlibat tawuran. Salah satunya, Indra yang dikeluarkan pada Desember 2016.

Subki mengacu pada Instruksi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 16 Tahun 2015 tentang pencegahan dan penanganan bullying serta kekerasan di lingkungan sekolah. Dalam Instruksi Gubernur itu, siswa yang terlibat kekerasan baik pada jam sekolah maupun di luar jam sekolah, tidak diperkenankan melanjutkan pendidikan gratis di sekolah negeri di Jakarta.

"Anak sekolah ini enggak layak dapat pendidikan gratis oleh karena itu dikembalikan ke orangtua," ujar Subki.

Menurut Subki, anak perlu dikeluarkan dari sistem sekolah asalnya dan dipindah ke lingkungan yang jauh agar tidak memberi pengaruh buruk. Sayangnya, banyak orangtua tak setuju dengan kebijakan itu karena implikasinya yang panjang dan merepotkan.

Untuk itu, Subki mengatakan pihaknya berhati-hati ketika menegakkan aturan kepada siswa.

"Harus ada bukti yang kuat dulu, karena baru diinterogasi saja orangtua kadang sudah marah sama gurunya," ujar Subki.

Sama seperti SMAN 29, SMAN 46 kini juga masih menunggu penyelidikan polisi untuk membuktikan siapa-siapa saja siswanya yang terlibat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com