Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah Satu Penyidik yang Dikembalikan KPK Ditempatkan di Polda Metro

Kompas.com - 08/11/2017, 13:08 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengembalikan dua penyidik polisi ke Mabes Polri. Dua penyidik tersebut adalah AKBP Roland dan Kompol Harun.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, dua penyidik itu dikembalikan karena telah menyelesaikan tugasnya sebagai penyidik di KPK.

Menurut Argo, Roland akan ditempatkan di Mabes Polri dan Harun ditempatkan di Polda Metro Jaya.

"Untuk Kompol Harun habis sekolah Sespimen penempatan di Polda Metro Jaya," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Rabu (7/11/2017).

Argo mengatakan, Harun ditempatkan di Polda Metro Jaya karena dinilai cukup mempuni menangani masalah korupsi. Namun, dia belum dapat memastikan apakah Harun akan ditempatkan di Subdit Tindak Pidana Korupsi Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.

Baca juga : Bulan Oktober Ini, 2 Penyidik KPK Kembali ke Institusi Polri

"Yang bersangkutan punya keahlian menyidik korupsi dan dia juga dedikasinya tinggi dalam menyidik korupsi, punya kemampuan. Kalau ditempatkan di daerah yang kurang ada kasus kan sayang, jadi backup Polda Metro Jaya," kata Argo.

Mengenai isu soal Roland dan Harun yang diduga menghilangkan barang bukti saat bertugas di KPK, Argo tak mau banyak berkomentar. Menurut dia, tudingan tersebut tidak terbukti.

"Sekarang saya tanya barang bukti yang seperti apa? Apakah barbuk itu ada dalam berkas perkara yang sedang disidang, ya toh? Yang mana yang dimaksudkan ya? Jadi sampai saat ini tidak ada masalah," ucap dia.

Sebelumnya, juru bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, pada Oktober 2017, dua penyidik akan dikembalikan ke institusi Polri pada Oktober 2017.

Baca juga : Kalau Penyidik KPK Banyak, Kasus Korupsi Kecil Juga akan Ditangani

Selain habisnya masa tugas, aspek kebutuhan institusi asal menjadi pertimbangan dikembalikannya dua penyidik Polri tersebut.

"Proses rekruitmen dan penugasan seperti ini merupakan hal yang wajar dalam aspek kepegawaian di manapun, baik di KPK ataupun Polri," ujar Febri di Gedung KPK Jakarta, Kamis (19/10/2017).

Sebagai gantinya, pada September 2017, KPK menerima enam penyidik dari Polri. Mereka diangkat setelah melalui proses seleksi. Saat ini, jumlah penyidik KPK 93 orang. Sebanyak 48 di antaranya berasal dari Polri dan 45 orang merupakan pegawai tetap yang diangkat oleh KPK.

Kompas TV Mabes Polri menunggu klarifikasi KPK terkait isu perusakan barang bukti yang diduga dilakukan dua penyidik Polri yang ditugaskan di KPK.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Melonjak, Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com