Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tewasnya PRT di Depok di Tangan Kekasihnya...

Kompas.com - 09/11/2017, 08:53 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Seorang pekerja rumah tangga bernama Samsiah menjadi korban pembunuhan di perumahan Pesona Mungil II Blok AB 20, Sukmajaya, Kota Depok. Korban yang berusia 40 tahun ini diketahui tengah mengandung janin berusia empat bulan.

Samsiah ditemukan pada Minggu (4/11/2017) Sore di dalam kamar lantai 2 rumah majikannya. Ia ditemukan dengan luka tusuk di bagian perut, serta wajah dan leher yang memar.

Berdasarkan rekaman CCTV yang terdapat di rumah majikan korban, terlihat seorang pria menggunakan sepeda motor matic mondar-mandir di depan rumah tempat Samsiah bekerja.

Pria tersebut datang dua kali pada hari Minggu. Pertama, pria tersebut datang sekitar pukul 08.00 WIB dan kedua sekitar pukul 11.00 WIB.

Saat itu Samsiah hanya seorang diri di rumah karena majikannya, keluarga Gultom, sedang menghadiri acara di sebuah hotel. 

Baca juga : PRT di Depok Diduga Dibunuh karena Masalah Pribadi

Pengakuan Tetangga Korban

Saat mencocokkan dengan CCTV, pada jam tersebut tetangga korban yakni Alexander mendengar suara gaduh dari dalam rumah Gultom.

"Ada suara gaduh sekitar jam 11 sampai jam 12 itu, saya kira sedang pindah barang, ternyata begitu ada kejadian ini saya baru tahu kalau itu pembunuhan, tidak ada suara minta tolong juga soalnya. Hanya suara gaduh seperti benturan saja," kata Alexander kepada Kompas.com.

Alexander mengetahui itu peristiwa pembunuhan setelah keluarga Gultom pulang ke rumah pada Minggu sore. Saat itu, keluarga Gultom kesulitan untuk masuk ke rumah karena kondisi rumah terkunci dari dalam.

Salah seorang anak Gultom kemudian memutuskan untuk naik ke lantai 2 rumahnya melalu pintu samping. Dari situlah didapati Samsiah sudah terbujur kaku di kamarnya.

Keluarga Gultom kemudian langsung melaporkan hal tersebut ke RT setempat dan Kepolisian Resor Depok. Selanjutnya, jenazah Samsiah dibawa ke Rumah Sakit Polri untuk dilakukan autopsi.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Depok Kompol Putu Kholis Aryana.IWAN SUPRIYATNA/KOMPAS.com Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Depok Kompol Putu Kholis Aryana.

Pembunuhan dan pencurian

Berselang sehari kemudian, tepatnya pada Senin malam pukul 20.00 WIB, Kepolisian Resor Kota Depok dipimpin Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Depok Kompol Putu Kholis Aryana menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan Samsiah.

Dari hasil olah TKP, polisi menemukan gunting yang dipakai pelaku untuk menghabisi nyawa korban, uang receh yang berceceran dan dua kardus telepon seluler (ponsel) yang sudah tak ada lagi isinya. Pelaku diketahui turut mengambil uang dan ponsel Samsiah.

"Kami menemukan satu buah gunting yang masih terdapat noda darah dan sidik jari tersangka," kata Kompol Putu Kholis Aryana, Senin malam.

Baca juga : Pelaku Pembunuhan PRT di Depok Juga Mencuri Ponsel dan Uang

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Betolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Betolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com