Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Buruh yang Hendak Ikut Unjuk Rasa Tertahan di Luar Jakarta

Kompas.com - 09/11/2017, 21:19 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyayangkan sikap aparat kepolisian yang menghalangi kedatangan buruh dari berbagai wilayah menuju ke Jakarta.

Said mengatakan, hingga malam ini, Kamis (9/11/2017), peserta pawai yang berasal dari Tangerang, Serang, dan Cilegon tertahan di Kantor KC FSPMI Tangerang. Para buruh yang berangkat dari Bekasi pada Kamis pagi tadi juga dihambat dan terancam tidak bisa melanjutkan perjalanan ke Jakarta.

Padahal, kata Said, pihaknya sudah menyampaikan surat pemberitahuan kegiatan aksi kepada kepolisian. Karena itu, larangan longmarch buruh dinilai merupakan bentuk pengekangan terhadap hak masyarakat menyampaikan pendapat.

Baca juga : Sandi Akan Tetap Tampung Masukan Buruh soal UMP 2018

"Mengapa ada orang jalan kaki dilarang? Kami mengecam keras sikap aparat keamanan yang melarang kaum buruh untuk menyampaikan aspirasi dan pendapatnya," ujar Said.

Said menilai, larangan itu merupakan bentuk kepanikan para pengusaha terhadap perjuangan buruh yang konsisten menuntut upah layak.

Hari ini, website yang dikelola oleh FSPMI-KSPI juga di-hack. Said menilai hal itu merupakan upaya lain untuk menggagalkan aksi buruh yang akan digelar besok.

"Kaum buruh tidak akan menyerah terhadap berbagai ancaman. Kami sudah solid dan terkonsolidasi untuk melakukan aksi besar-besaran puluhan ribu buruh Jumat besok," ujar Said.

Besok, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlwan, puluhan ribu buruh se-Jabodetabek berencana melakukan aksi di Balai Kota dan Istana Negara. Aksi itu ditujukan sebagai bentuk ketidakpuasan buruh terhadap keputusan Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang meneken upah minimun provinsi (UMP) DKI Jakarta sebesar Rp 3,6 juta. Buruh meminta agar UMP di Jakarta sebesar Rp 3,9 juta.

Kompas TV Sejumlah rencana disiapkan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia menyikapi penetapan upah minimum Provinsi Jakarta dan daerah lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com