JAKARTA, KOMPAS.com — Meninggalnya Lety Sultri binti Bachtiar Hosen, dokter yang ditembak suaminya sendiri, Helmi, membuat duka mendalam pada keluarga besar Bachtiar Hosen. Keluarga dokter Lety menuntut agar Helmi mendapat hukuman sepadan.
"Kami minta pelaku dihukum dengan setimpal sesuai perbuatannya, seberat-beratnya," kata Afifi Bachtiar, kakak kandung Lety, saat ditemui Kompas.com di kediamannya, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (10/11/2017).
Afifi mengatakan, adiknya kerap menceritakan tingkah laku Helmi kepadanya. Menurut Afifi, Lety mengeluhkan sikap pemalas Helmi.
"Kalau dengan keluarga lain, Helmi ini orangnya baik, ceria-ceria saja. Tetapi, kalau di rumah, Helmi ini pemalas," kata Afifi.
Baca juga: Penembak Dokter Lety Pernah Dipecat karena Perkosa Karyawan
Afifi mengatakan, Helmi menunjukkan sikap pemalasnya setelah dua tahun menikah. Dia jarang keluar rumah meski merupakan dokter kecantikan.
"Kerjaan hanya nonton TV, memberikan nafkah tidak, uang rokok minta ke adik saya," kata Afifi.
"Korban sangat dekat dengan keponakan sampai-sampai keponakannya datang semua ke sini," ujarnya.
Baca juga: Dokter Lety Pernah Laporkan Suaminya ke Polisi karena KDRT
Lety ditembak Helmi di klinik Azzahra, Jakarta Timur, sekitar pukul 14.00. Saat itu, korban sedang bersama dua karyawannya di ruang pendaftaran klinik dan tiba-tiba pelaku datang.
Saat mengetahui kedatangan sang suami, Lety keluar ruangan untuk menghampirinya. Tak lama berselang, dia dan Helmi terlibat cekcok hingga terdengar suara letusan tembakan sebanyak enam kali.
Baca juga: Isak Tangis Keluarga di RS Polri Menunggu Jenazah Dokter Lety
Seusai melepaskan tembakan, Helmi langsung melarikan diri. Sementara sang istri tewas terkena tembakan pelaku.
Saat ini, Helmi masih menjalani pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya.
Baca juga: Dokter Lety Ditembak Berkali-kali oleh Suami